Reporter: Nadya Zahira | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) memproyeksi bahwa produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (PAYDI) atau unitlink di instrumen Surat Berharga Negara (SBN) akan tumbuh positif di 2025.
Direktur Eksekutif AAJI, Togar Pasaribu mengatakan hal itu tercermin dari pertumbuhan investasi terbesar yang berasal dari SBN. Di mana, SBN meningkat 11,9% secara year on year (YoY) yang mencapai senilai Rp 205,03 triliun.
Adapun SBN berkontribusi sebesar 37,9% terhadap keseluruhan total investasi industri asuransi jiwa.
Togar menerangkan bahwa secara umum, produk unitlink dengan underlying SBN menunjukkan potensi kinerja yang lebih stabil dan positif, didukung oleh kebijakan pemerintah dalam memperkuat sektor keuangan nasional.
“Maka AAJI memproyeksi kinerja profukunitlink di instrument SBN akan terus tumbuh dan positif di tahun 2025 ini,” kata Togar kepada Kontan, Senin (3/3).
Baca Juga: Premi Produk Unitlink Anjlok 11,5%, AAJI Proyeksi Kinerjanya akan Turun pada 2025
Sementara itu, dia menuturkan unitlink dengan underlying saham masih memiliki potensi pertumbuhan, meskipun dapat mengalami volatilitas yang lebih tinggi sesuai dengan kondisi pasar.
Togar bilang, nasabah diharapkan mempertimbangkan profil risiko dan tujuan investasi mereka dalam memilih produk unitlink yang sesuai dengan kebutuhan finansial jangka panjang.
Sementara itu, Togar menyebutkan strategi yang bisa dilakukan perusahaan asuransi jiwa untuk meningkatkan premi unitlink di tahun 2025, diantaranya yakni, dengan mengembangkan produk yang lebih fleksibel dan sesuai dengan kebutuhan nasabah serta profil risiko mereka.
Kemudian, AAJI juga akan mendorong industri untuk meningkatkan edukasi kepada masyarakat mengenai manfaat dan karakteristik produk unitlink melalui berbagai inisiatif, seperti seminar, workshop, serta konten edukatif di media sosial.
“Semakin baik pemahaman masyarakat mengenai unitlink, maka semakin besar pula kepercayaan mereka terhadap produk ini sebagai solusi perlindungan jangka panjang,” ujarnya.
Selain itu, Togar menuturkan strategi lainya yang akan dilakukan yakni, dengan memanfaatkan platform digital untuk meningkatkan pengalaman nasabah, mulai dari pengelolaan polis hingga klaim, dengan transparansi informasi yang lebih baik.
“Selanjutnya, kami juga akan mengajak perusahaan asuransi jiwa untuk memperluas jangkauan pasar melalui kemitraan strategis, sehingga produk asuransi dapat diakses oleh lebih banyak segmen masyarakat,” kara dia.
Menurutnya, dengan penerapan strategi-strategi ini, diharapkan premi unitlink dapat terus bertumbuh dan industri asuransi jiwa semakin kuat dalam memberikan perlindungan finansial bagi masyarakat Indonesia.
Sebagai informasi, berdasarkan data AAJI, pendapatan premi produk unitlink tercatat sebesar Rp 75,03 triliun hingga Desember 2024. Angka ini mengalami penurunan 11,5% dibandingkan tahun 2023.
Baca Juga: KPK Sita 11 Unit Mobil dari Kediaman Japto Soerjosoemarno, Ini Daftarnya
Selanjutnya: Daftar Lengkap Harga Tiket Timnas Indonesia Vs Bahrain, Paling Murah Rp 300.000
Menarik Dibaca: Onesta Edukasi Manfaat Madu Bagi Tubuh Saat Puasa
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News