kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

AAUI: Asuransi kesehatan dan kecelakaan diri tertekan pandemi virus corona (Covid-19)


Senin, 22 Juni 2020 / 18:58 WIB
AAUI: Asuransi kesehatan dan kecelakaan diri tertekan pandemi virus corona (Covid-19)
ILUSTRASI. Resepsionis bertugas di Kantor Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Jakarta./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/10/06/2020.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Handoyo .

PT Asuransi Simas Insurtech bakal mengoptimalkan pendapatan premi asuransi kecelakaan diri atau perjalanan seiring dengan mulai bergeraknya modal transportasi umum. Namun Ia mengaku perlu waktu agar terbiasa dengan protokol new normal yang dijalankan.

“Kami optimis, kebutuhan untuk asuransi perjalanan atau produk-produk asuransi lainnya akan kembali pulih meski butuh waktu bertahap sampai pertengahan tahun depan. Tentunya dengan catatan pandemi covid19 ini sudah mereda secara global,” kata Direktur Utama Simas Insurtech Teguh Aria Djana kepada Kontan.co.id pada Senin (22/6).

Hingga Maret 2020, Simas Insurtech bukukan pertumbuhan premi senilai Rp 84 miliar. Nilai itu tumbuh melesat 265,22% secara tahunan atau year on year (yoy) dari kuartal pertama 2019 senilai Rp 23 miliar. Ia menyebut kinerja ini ditopang oleh asuransi kredit untuk fintech. Lantaran adanya ketentuan Otoritas Jasa Keuangan yang mewajibkan adanya mitigasi risiko bagi fintech lending.

Baca Juga: Tertekan Covid-19, pemain asuransi umum kompak revisi target pendapatan premi

Direktur Pengembangan Bisnis PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Diwe Novara menyatakan asuransi kesehatan terkena dampak pandemic Covid-19.

“Walaupun secara ketentuan, jenis usaha asuransi kesehatan termasuk yang tetap dapat beroperasi saat kondisi pandemic Covid 19. Namun banyak pelaku usaha yang notabene menjadi klien dari asuransi terkena imbas adanya pandemi Covid-19,” ujar Diwe kepada Kontan.co.id pada Senin (22/6).

Lanjut Ia, dampak adanya pandemi Covid-19, secara tidak langsung mempengaruhi target pertumbuhan yang telah ditetapkan. Adapun pendapatan premi kesehatan Jasindo per Mei 2020 sebesar Rp 146,277 miliar. Nilai itu turun 25% yoy jika dibandingkan dengan per Mei 2019 sebesar Rp 194,356 miliar.

“Di sisi lain dampak pandemi Covid 19 meningkatkan awareness tentang pentingnya proteksi kesehatan. Dengan peluang tersebut, Jasindo tetap optimis mengejar pendapatan di semester dua tahun 2020,” kata Diwe.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×