kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

AAUI: Pendapatan Premi Industri Reasuransi Rp 10,74 Triliun pada Semester I-2024


Selasa, 01 Oktober 2024 / 09:25 WIB
AAUI: Pendapatan Premi Industri Reasuransi Rp 10,74 Triliun pada Semester I-2024
ILUSTRASI. pendapatan premi reasuransi naik 7,4% menjadi Rp 10,74 triliun di semester I-2024.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat pendapatan premi industri reasuransi mengalami pertumbuhan. Wakil Ketua AAUI untuk Bidang Statistik & Riset Trinita Situmeang mengatakan, pendapatan premi reasuransi capai Rp 10,74 triliun di semester I-2024.

"Nilai itu naik 7,4% atau sebesar Rp 737 miliar, jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 10,01 triliun," ungkapnya dalam konferensi pers AAUI di kawasan Jakarta Selatan, Senin (30/9).

Trinita menjelaskan, pendapatan premi reasuransi salah satunya ditopang oleh lini bisnis properti yang naik sebesar Rp 891 miliar atau 17% menjadi Rp 6,13 triliun pada semester I-2024.

Selain properti, Trinita menerangkan, lini marine cargo juga menjadi kontributor terbesar perolehan premi reasuransi. Dia menyebut pendapatan premi reasuransi dari lini marine cargo sebesar Rp 983,6 miliar. 

Baca Juga: AAUI Proyeksikan Pendapatan Premi Asuransi Umum Tumbuh Dobel Digit pada Akhir Tahun

"Pertumbuhan yang lebih sustainable dapat dilihat dari pertumbuhan marine cargo sebesar Rp 121 miliar atau naik 14,1% secara Year on Year (YoY)," tuturnya.

Sementara itu, Trinita mengatakan industri reasuransi telah membayarkan total klaim sebesar Rp 2,35 triliun pada semester I-2024. Nilai itu menurun sebesar 35,4%, jika dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 2,35 triliun.

Meskipun terjadi penurunan, Trinita mengatakan pihaknya masih akan melihat dan memonitor pembayaran-pembayaran klaim sampai akhir tahun ini, khususnya untuk lini bisnis properti, marine, credit insurance, dan health insurance.

Selanjutnya: GLOBAL MARKETS - Asian Stocks Ease, Dollar Firms as Traders Ponder US Rates

Menarik Dibaca: Rekomendasi Jam Tangan Garmin Terbaik untuk Olahraga

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×