kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.776.000   7.000   0,40%
  • USD/IDR 16.565   20,00   0,12%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

AAUI: Pendapatan Premi Industri Reasuransi Rp 10,74 Triliun pada Semester I-2024


Selasa, 01 Oktober 2024 / 09:25 WIB
AAUI: Pendapatan Premi Industri Reasuransi Rp 10,74 Triliun pada Semester I-2024
ILUSTRASI. pendapatan premi reasuransi naik 7,4% menjadi Rp 10,74 triliun di semester I-2024.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat pendapatan premi industri reasuransi mengalami pertumbuhan. Wakil Ketua AAUI untuk Bidang Statistik & Riset Trinita Situmeang mengatakan, pendapatan premi reasuransi capai Rp 10,74 triliun di semester I-2024.

"Nilai itu naik 7,4% atau sebesar Rp 737 miliar, jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 10,01 triliun," ungkapnya dalam konferensi pers AAUI di kawasan Jakarta Selatan, Senin (30/9).

Trinita menjelaskan, pendapatan premi reasuransi salah satunya ditopang oleh lini bisnis properti yang naik sebesar Rp 891 miliar atau 17% menjadi Rp 6,13 triliun pada semester I-2024.

Selain properti, Trinita menerangkan, lini marine cargo juga menjadi kontributor terbesar perolehan premi reasuransi. Dia menyebut pendapatan premi reasuransi dari lini marine cargo sebesar Rp 983,6 miliar. 

Baca Juga: AAUI Proyeksikan Pendapatan Premi Asuransi Umum Tumbuh Dobel Digit pada Akhir Tahun

"Pertumbuhan yang lebih sustainable dapat dilihat dari pertumbuhan marine cargo sebesar Rp 121 miliar atau naik 14,1% secara Year on Year (YoY)," tuturnya.

Sementara itu, Trinita mengatakan industri reasuransi telah membayarkan total klaim sebesar Rp 2,35 triliun pada semester I-2024. Nilai itu menurun sebesar 35,4%, jika dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 2,35 triliun.

Meskipun terjadi penurunan, Trinita mengatakan pihaknya masih akan melihat dan memonitor pembayaran-pembayaran klaim sampai akhir tahun ini, khususnya untuk lini bisnis properti, marine, credit insurance, dan health insurance.

Selanjutnya: GLOBAL MARKETS - Asian Stocks Ease, Dollar Firms as Traders Ponder US Rates

Menarik Dibaca: Rekomendasi Jam Tangan Garmin Terbaik untuk Olahraga

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×