kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

AAUI Proyeksikan Pendapatan Premi Asuransi Umum Tumbuh Dobel Digit pada Akhir Tahun


Selasa, 01 Oktober 2024 / 08:49 WIB
AAUI Proyeksikan Pendapatan Premi Asuransi Umum Tumbuh Dobel Digit pada Akhir Tahun
ILUSTRASI. Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Budi Herawan


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) memproyeksikan pendapatan premi industri asuransi umum masih akan bertumbuh sampai akhir tahun ini.

Ketua Umum AAUI Budi Herawan memprediksi, pertumbuhan hingga akhir tahun ini bisa mencapai dobel digit.

"Saya melihat pertumbuhannya akan lebih baik dibandingkan tahun lalu. Adapun proyeksi pertumbuhan antara 10%–15% pada akhir tahun," ucapnya saat ditemui di konferensi pers AAUI di kawasan Jakarta Selatan, Senin (30/9).

Baca Juga: Great Eastern Targetkan Pendapatan Premi Rp 760 Miliar hingga Akhir Tahun

Adapun AAUI mencatat pendapatan premi industri asuransi umum mencapai Rp 103,86 triliun pada tahun lalu.

Lebih lanjut, Budi menyampaikan asuransi properti kemungkinan masih menjadi penopang utama industri asuransi umum hingga akhir tahun ini. 

Jika ditelaah, asuransi properti memang masih menjadi penopang utama pada semester I-2024. Tercatat, pendapatan premi asuransi properti mencapai Rp 16,66 triliun.

Nilai itu tumbuh sebesar 32,8%, jika dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 12,55 triliun. 

Baca Juga: AAUI Catat Pertumbuhan Premi Asuransi Aviation Capai 90,8% di Semester I-2024

Budi menjelaskan salah satunya penopang pertumbuhan asuransi properti berasal dari properti komersial, khusunya untuk rumah-rumah di atas Rp 5 miliar.

Dia mengatakan, banyak dari segmen tersebut masih memilih aset rumah sebagai salah satu investasi. 

Budi bahkan berpendapat adanya kebijakan Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DPT) atau intensif pajak dari pemerintah sampai akhir tahun, tidak akan terlalu berpengaruh terhadap pertumbuhan asuransi properti.

Selanjutnya: Grafik Harga Emas 24 Karat Antam Hari Ini dengan Data Terbaru (1 Oktober 2024)

Menarik Dibaca: Bunga Deposito Bank Mandiri bulan Oktober Tertinggi 2,50%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×