kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.295   -200,00   -1,24%
  • IDX 6.977   -130,64   -1,84%
  • KOMPAS100 1.042   -22,22   -2,09%
  • LQ45 818   -15,50   -1,86%
  • ISSI 213   -3,84   -1,77%
  • IDX30 417   -9,14   -2,14%
  • IDXHIDIV20 504   -9,85   -1,92%
  • IDX80 119   -2,45   -2,02%
  • IDXV30 125   -2,38   -1,87%
  • IDXQ30 139   -2,59   -1,83%

AAUI Sebut Penyaluran Kredit KPR yang Naik Pengaruhi Premi Asuransi Properti


Minggu, 27 Agustus 2023 / 23:15 WIB
AAUI Sebut Penyaluran Kredit KPR yang Naik Pengaruhi Premi Asuransi Properti
ILUSTRASI. Asuransi Properti


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menyampaikan penyaluran kredit untuk Kredit Perumahan Rakyat (KPR) yang meningkat juga berpengaruh terhadap premi asuransi properti.

Direktur Eksekutif AAUI Bern Dwiyanto mengatakan, penyaluran kredit sektor properti tumbuh 8,9% Year on Year (YoY) pada semester I-2023.

Meskipun demikian, pertengahan 2023, premi asuransi properti mengalami kontraksi sebesar 16,1%.

Baca Juga: AAUI Mencatat Penurunan Premi Reasuransi 7,2% di Semester I-2023

"Jika melihat pada periode sebelumnya di tahun 2022, perolehan premi dari asuransi properti sebesar Rp 14,9 triliun. Namun, periode di tahun ini perolehan premi hanya mencatatkan Rp 12,5 triliun," ungkapnya kepada Kontan.co.id, Minggu (27/8).

Dia menerangkan jika melihat dari data yang diperoleh dari Bank Indonesia, yang turut memengaruhi terkontraksinya lini bisnis tersebut, yakni harga Properti Resindensial yang meningkat.

Dengan demikian, mengakibatkan turunnya penjualan properti residensial pada semester I-2023 sebesar 12,30%.

Bern menyampaikan harga porperti residensial meningkat dari 1,79% di kuartal I-2023 menjadi 1,92% di kuartal II-2023.

Mengenai prospek ke depannya, Bern menyebut seiring dengan kondisi ekonomi nasional yang makin membaik, industri asuransi umum di tahun 2023 diharapkan tumbuh positif lebih baik dari tahun 2022.

Dia menyampaikan faktor pendorong proyeksi tersebut, di antaranya kondisi ekonomi yang makin membaik, pertumbuhan penyaluran kredit baru, kondisi property baik komersial maupun residensial yang makin membaik, dan digitalisasi industri asuransi.

Baca Juga: Efek Bersih-Bersih KPR Bermasalah

"Dengan demikian, diharapkan mampu mempertahankan pertumbuhan lini asuransi properti tersebut," kata Bern.

Sebagai informasi, data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerangkan sampai Mei 2023, nilai total pembiayaan dari bank umum kepada perorangan (non-bank/non-lapangan usaha) untuk KPR sudah mencapai Rp 605 triliun. Angka itu belum termasuk kredit untuk pemilikan apartemen dan ruko.

Adapun nilai total pembiayaan KPR dari bank umum pada Mei 2023 meningkat 0,92% secara bulanan, jika dibanding bulan sebelumnya, serta tumbuh 7,71% YoY, jika dibandingkan tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×