Sumber: KONTAN | Editor: Johana K.
JAKARTA. Sampai akhir Februari 2010, Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) telah melakukan sertifikasi 3.200 agen. AAUI menargetkan bisa menyertifikasi sedikitnya 7.500 agen lagi hingga akhir tahun ini. "Ini sesuai tantangan regulator dan kami optimistis bisa mencapai angka itu," ujar Ketua Bidang Pendidikan, Pengembangan, dan Keagenan AAUI Budi Hartono, kemarin.
Untuk memperluas jangkauan sertifikasi, dalam waktu dekat AAUI bakal menyambangi beberapa kota. Antara lain Samarinda, Makasar, dan Palembang. Sementara di Jakarta, program ini bakal diselenggarakan secara rutin setiap bulan. "Terakhir, pekan lalu kami mengadakan sertifikasi di Semarang. Peserta yang ikut sebanyak 140 agen," katanya. Sebelumnya, AAUI menyertifikasi 2.203 agen di Jakarta, 262 agen di Surabaya, 207 agen di Yogyakarta, dan 208 agen di Medan.
Wakil Direktur Utama Asuransi Bumiputera Muda 1967 (Bumida) Julian Noor mengatakan, sertifikasi agen sangat penting untuk meningkatkan kualitas agen dan layanan ke nasabah. Apalagi bagi perusahaan asuransi yang tengah mengembangkan bisnis asuransi ritel. "Tahun ini kami akan meningkatkan bisnis ritel. Jadi, tenaga agen sangat penting," kata Julian.
Bumida tidak melakukan penambahan jumlah agen. Anak usaha AJB Bumiputera ini memilih meningkatkan kualitas. Salah satunya lewat pemberian sertifikasi ke agen-agen penjualan.
Saat ini Bumida memiliki sekitar 4.000-an agen. Dari jumlah itu, yang sudah mengantongi sertifikat agen asuransi umum mencapai 35%. "Kontribusi agen terhadap bisnis mencapai 30% hingga 40% dari total bisnis kami," ucap Julian.
Catatan saja, regulator mewajibkan agen asuransi umum memiliki sertifikat untuk menciptakan agen yang profesional. Agen bersertifikasi diharapkan mampu memenuhi standar kualifikasi dan bisa memenuhi kebutuhan nasabah. Sertifikasi juga menguntungkan agen, karena tuntutan ke depan adalah agen dengan pengetahuan yang baik di bidang keuangan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News