Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. AC Ventures, perusahaan investasi yang didirikan Pandu Sjahrir memimpin pendanaan senilai US$ 4 juta atau sekitar Rp 56,6 miliar dalam putaran Pra-Seri A untuk startup penyedia layanan software-as-a-service (SaaS) untuk UMKM, Majoo. BRI Ventures dan Xendit turur berpartisipasi juga dalam pendaaan tersebut.
Founder dan CEO Majoo Adi Wahyu Rahadi mengatakan, perusahaannya akan memanfaatkan dana segar untuk menambahkan fitur-fitur terbaik dalam platform Majoo sehingga dapat membantu UMKM mengembangkan bisni dan membuka peluang bagi UMKM agar dapat menjual produk melalui beberapa saluran offline dan online dalam satu fitur aplikasi.
“Majoo tumbuh bersama UMKM Indonesia dengan menghadirkan fitur fitur terkini untuk memberikan yang terbaik bagi para pengusaha dari berbagai latar belakang. Menghadirkan cara mudah, membantu UMKM menjalankan bisnis mereka dan membawa UMKM naik kelas melalui aplikasi Majoo,” ujar Adi dalam keterangan resminya, Selasa (26/10).
Baca Juga: Jangkau pasar UMKM, Bank Commonwealth gandeng majoo
Dimulai sebagai solusi Point of Sales (PoS) untuk UMKM, Majoo memperluas penawaran mereka menjadi End to end SaaS untuk UMKM Indonesia. Majoo membuka peluang bagi UMKM untuk dapat menjual produk melalui beberapa saluran offline dan online dalam satu fitur aplikasi.
Dengan kemitraan yang kuat, terintegrasi ke beberapa marketplace, dan memiliki hubungan yang baik dengan berbagai asosiasi UMKM, Majoo mampu mengembangkan platform yang secara unik melayani bisnis UMKM Indonesia.
Saat ini, Majoo telah memproses lebih dari 80 juta transaksi senilai US$ 600 juta untuk UMKM di lebih dari 600 kota di Indonesia dari berbagai jenis bisnis, mulai dari F&B hingga laundry. Aplikasi majoo telah tumbuh 85% YoY dan telah mengakuisisi lebih dari 20 ribu pengguna aktif dengan tingkat retensi terbaik di industri.
Sementara Founder and Managing Partner AC Ventures, Adrian Li, menyampaikan bahwa AC Ventures telah lama menyadari potensi luar biasa untuk digitalisasi ekonomi UMKM di Indonesia, dan pandemi telah mempercepat adopsi teknologi di sektor ini selama 3-5 tahun.
“Latar belakang dan pengalaman Adi dan Audia juga sangat cocok dengan misi mereka untuk menghadirkan teknologi yang memberdayakan pertumbuhan dan produktivitas bagi jutaan pemilik usaha kecil di Indonesia. Kami senang dan bangga bisa berinvestasi bersama mereka untuk menciptakan dampak besar bagi sektor ini dan ekonomi,” kata Adrian.
Selanjutnya: AC Ventures optimistis tanamkan investasi besar di startup sektor ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News