Reporter: Umi Kulsum | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pencapaian yang belum maksimal di tahun lalu, tak membuat PT Asuransi Central Asia (ACA) pesmimistis. Tahun ini, perseroan membidik bisa mengumpulkan kenaikan premi sebesar 10%.
Branch Operational Director ACA Debie Wijaya mengatakan, di tahun lalu ACA perolehan premi sekitar Rp 3 triliun atau turun 2% jika dibandingkan dengan realisasi 2016 lalu.
Penurunan bisnis ini imbas dari masih melempemnya industri asuransi umum sepanjang tahun lalu.
Apalagi industri otomotif yang tak bergerak banyak di tahun lalu juga menjadi katalis negatif bagi industri asuransi umum. Sebab, sebagian besar bisnis asuransi kerugian masih ditopang oleh asuransi kendaraan bermotor.
Tahun ini, Debie bilang, pihaknya akan lebih maksimal dalam menggenjot perolehan premi. Hingga akhir tahun ACA memproyeksikan bisa meraup premi sekitar Rp 3,3 triliun atau naik 10% dari tahun lalu.
Untuk menggapai target tersebut, Debie bilang pihaknya juga masih akan fokus menggarap kedua bisnis yang memiliki kontributor utama yakni kendaraan bermotor dan properti yang masing-masing memiliki porsi 39% dan 34%. Selain itu, satu bisnis di asuransi finansial juga akan menjadi bisnis yang akan digenjot oleh perusahaan yang saat ini kontribusinya baru menyumbang 5%.
"Kami mulai masuk ke asuransi finansial yang prospek pasarnya cukup besar yakni seperti Bank Pembangunan Daerah (BPD) yang mulai menyalurkan keuangan finansialnya," kata Debie kepada Kontan.co.id, Rabu (22/2).
Di samping itu, tahun ini pihaknya juga tidak akan agresif dalam memasarkan lini bisnis asuransi kesehatan. Hal ini lantaran pasarnya terbilang kompetitif. Saat ini sendiri, asuransi kesehatan menyumbang sekitar 6% dari total perolehan premi ACA di tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News