Reporter: Agustinus Respati | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat pengumpulan premi asuransi pengangkutan pada semester-I 2019 sebesar Rp 1,86 triliun. Angka ini naik 0,3% atau Rp 6,11 miliar dari semester I-2018.
Salah satu pemain, PT Asuransi Central Asia (ACA) mencatatkan pengumpulan premi asuransi pengangkutan di angka Rp 55 miliar. Pengumpulan premi ini tergolong besar untuk paruh pertama. Pasalnya, sepanjang tahun 2018, ACA hanya mampu meraih premi asuransi pengangkutan di angka Rp 77,81 miliar.
Baca Juga: Peluncuran produk baru Jiwasraya masih menanti restu OJK
"Angka di semester satu ini sudah cukup besar, kita tidak ada harapan-harapan lainnya," ujar Direktur Asuransi Central Asia (ACA) Debie Wijaya, pada Senin (2/9).
Sampai akhir tahun 2019, pihaknya mematok target pengumpulan premi jenis ini sampai Rp 100 miliar. Target ini sangat realistis melihat potensi ke depan.
Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No. 80 tahun 2018 tentang ketentuan penggunaan angkutan laut dan asuransi nasional untuk kegiatan ekspor impor barang tertentu menjadi katalisnya. ACA sendiri juga menjadi rekanan dalam peraturan yang dibuat Kementerian Perdagangan ini.
"Karena kami dapat keuntungan juga dari sana, hal itu tercermin dari naiknya premi yang diperoleh," tambah dia.
Baca Juga: Penerapan Permendag ekspor batubara diharapkan kerek premi asuransi pengangkutan
Pun, ACA juga berharap ekspor batubara dan crude palm oil (CPO) atawa minyak sawit mentah bisa meningkat. Demi mencapai target pengumpulan premi asuransi pengangkutan hingga Rp 100 miliar, pihaknya akan terus menggarap lebih lanjut potensi-potensi yang ada.
Selain itu, ACA juga terus bersinergi dan melanjutkan kerja sama dengan nasabah yang sudah ada.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
