Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. Arahan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) agar pelaku industri asuransi melebarkan sayap bisnisnya ke luar negeri, ternyata sudah lama dilakukan Asuransi Central Asia (ACA). ACA tercatat sudah mengembangkan pasar asuransi hingga Thailand, Hong Kong, Taiwan, Filipina, China, Vietnam, Kamboja.
Malah, dalam waktu dekat ini, ACA dikabarkan akan segera menambah koleksi jaringannya di luar negeri. “Ya, ada rencana menambah satu lagi ke negara tetangga, tetapi tunggu izin dari sana dulu lah baru bisa ngomong,” tutur Teddy Hailamsah kepada KONTAN, Selasa (25/3), tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Selama ini, perusahaan asuransi kerugian nasional tersebut ekspansi ke negara-negara tetangga melalui skema joint venture. Porsi kepemilikan ACA di masing-masing perusahaan berbeda-beda. Hanya saja, dalam joint venture di Filipina, ACA tercatat sebagai pemilik saham terbesar.
Di Indonesia sendiri, ACA merupakan salah satu dari sepuluh perusahaan asuransi kerugian terbesar. Meski bisnisnya banyak berasal dari lini properti dan kendaraan bermotor, ACA terkenal akan produk-produk asuransinya yang inovatif, seperti asuransi laptop, asuransi hand phone, asuransi demam berdarah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News