Reporter: Venny Suryanto | Editor: Yudho Winarto
“Banyak pelajaran yang dipetik koperasi dari kondisi ini untuk menjadikan koperasi lebih kreatif, akrab dengan teknologi dan membuktikan di seluruh dunia bahwa koperasi sebagai agen pendorong dalam mewujudkan kesejahteraan bagi masyarakat,” kata Robby dalam live Conference, Jumat (7/5).
Adapun menurut Sylvia Okinlay, CEO Nattco the Philippines mengatakan bahwa dampak wabah terhadap Koperasi dan UMKM di Filipina ada sebanyak 53% koperasi di Filipina yang ikut terdampak akibat Covid-19.
Untuk itu koperasi, Perbankan dan Pemerintah saling mendukung menciptakan beberapa program untuk menyelamatkan keberadaan Koperasi dan UMKM.
Baca Juga: PEN jadi obat pemulihan ekonomi, begini skema pemerintah
“Covid-19 menciptakan gaya hidup baru seperti kembali ke kearifan lokal dalam pola konsumsi dengan kemandirian pangan yang ada, transaksi yang masif melalui online, terutama dilakukan oleh para pengusaha muda,” katanya.
Menurutnya, anak muda koperasi di seluruh belahan dunia turut aktif mengatasi wabah ini, termasuk mengampanyekan gerakan hijau 3.0 sebagai bukti koperasi ikut aktif dalam pelestarian lingkungan.
Dia juga menunjukkan data koperasi merupakan satu-satunya model yang melaporkan paling sedikit melakukan pemutusan hubungan kerja.
Isu strategis yang menjadi kesimpulan pasca pandemik Covid-19 adalah memunculkan landscape ekonomi baru yang lebih humanis, harmonis, sinkron antara pelaku kapitalis dalam pasar bebas dengan koperasi untuk mewujudkan masyarakat dunia yang lebih sejahtera dan berkeadilan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News