kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Ada dana nganggur, BCA Finance siap lunasi obligasi jatuh tempo senilai Rp 842 miliar


Senin, 12 Oktober 2020 / 15:31 WIB
Ada dana nganggur, BCA Finance siap lunasi obligasi jatuh tempo senilai Rp 842 miliar
ILUSTRASI. Suasana pelayanan nasabah di kantor BCA Finance Jakarta


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT BCA Finance tengah mempersiapkan dana yang akan digunakan untuk melunasi surat utang yang bakal jatuh tempo dalam waktu dekat. 

Asal tahu saja, BCA Finance memiliki Obligasi Berkelanjutan III Tahap I Tahun 2019 Seri A senilai Rp 842 miliar yang jatuh tempo pada 12 November 2020 mendatang.

“Kami sudah siapkan dananya dari internal. Kami saat ini malah memiliki dana menganggur sekitar Rp 700 miliar dalam deposito yang kami siapkan untuk melunasi obligasi yang jatuh tempo tersebut,” ujar Direktur Utama BCA Finance Roni Haslim kepada Kontan.co.id, Senin (12/10).

Baca Juga: Pembiayaan multifinance melorot 12,86% per Agustus 2020 akibat pandemi Covid-19

Dia menjelaskan, perusahaan tidak akan merilis surat utang baru pada kuartal IV-2020. Lantaran permintaan pembiayaan baru masih terbilang lesu akibat perekonomian yang terpukul oleh pandemi Covid-19.

Roni berharap, pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang berlaku sejak hari ini di Jakarta bisa mendorong permintaan pembiayaan baru. Kendati demikian, Ia menyebut, beberapa calon pembeli masih menunggu kepastian relaksasi pajak PPnBM kendaraan sehingga menunda membeli kendaraan baru.

Dia menjelaskan, pembiayaan baru BCA Finance hingga Agustus 2020 sudah sebesar Rp 10,248 triliun. Nilai itu turun 53% dibanding periode sama tahun lalu sebesar Rp 21,9 triliun. 

Ia menyebut, penurunan itu merata terjadi di semua cabang yang dimiliki oleh anak perusahaan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) ini.

Selanjutnya: Laju kredit kendaraan bermotor makin loyo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×