Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Permata Tbk (BNLI) optimistis penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) akan tumbuh ciamik tahun ini didorong insentif yang diberikan regulator dan pemerintah untuk pembelian properti. Terutama insentif pajak pertambahan nilai (PPn).
Insentif berupa pembebasan PPN untuk pembelian hunian sampai harga Rp 2 miliar dan diskon PPn 50% untuk hunian dari Rp 2 miliar - Rp 5 miliar yang semula hanya berlaku sampai Agustus diperpanjang hingga Desember 2021.
Bank Permata menyambut baik kebijakan tersebut. Dengan berbagai insentif yang diberikan pemerintah dan regulator dalam mendorong pembelian properti, perseroan memperkirakan penyaluran KPR tahun ini bisa tumbuh sekitar 20%-30%.
Baca Juga: OJK menilai segmen KPR akan terus menggeliat ke depannya
Djumariah Tenteram, Direktur Retail Banking Bank Permata mengatakan, perpanjangan insentif pajak tersebut akan meningkatkan minat masyarakat dalam memenuhi kebutuhan akan rumah terlebih di masa pandemi dan developer juga akan berusaha menyelesaikan pembangunan rumah serta infrastrukturnya dengan cepat. "Untuk kami, tentu hal ini akan menjadi dukungan yang positif terutama dalam hal pembiayaan KPR," ujarnya pada KONTAN, Jumat (13/8).
Insentif pajak telah menjadi salah satu pendorong pertumbuhan KPR Bank Permata sepanjang paruh pertama tahun ini. Djumariah mengungkapkan, outstanding KPR Bank Permata pada semester I 2021 tumbuh ciamik hingga 20% YoY. Rata-rata ticket size KPR tersebut sekitar Rp 800 juta.
Dengan kerjasama yang terjalin baik dengan developer, insentif pajak itu diperkirakan akan semakin memberikan dampak positif pada pembiayaan KPR Permata. Selain itu, lanjut Djumariah, risiko kredit juga lebih kecil karena insentif pajak hanya diberikan pada pembelian hunian yang sudah ready stock dan dokumen sudah tersedia.
Selanjutnya: Insentif pajak dorong penyaluran KPR CIMB Niaga tumbuh 7,3% di semester I 2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News