Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Dubai Islamic Bank PJSC, Uni Emirat Arab (DIB) telah melakukan transaksi pembelian 24,9% saham milik PT Panin Bank Syariah Tbk. Meski investor asing telah masuk sebagai pemegang saham, namun kebijakan bisnis bank dengan kode emiten PNBS tidak akan berubah dari yang ada saat ini.
Direktur Utama Panin Bank Syariah, Deny Hendrawati mengungkapkan, sampai dengan akhir tahun 2014, bank syariah pertama yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini, tidak akan mengubah core bisnisnya. Menurutnya, perseroan tidak akan mengubah target yang sudah disampaikan kepada regulator.
"Kami masih bisa tumbuh 40%-50% untuk pembiayaan sampai dengan akhir tahun ini," kata Deny usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) di Jakarta, Rabu (18/6).
Deny menyatakan, perseroan masih akan menggunakan strategi lama dalam pengembangan bisnisnya, yaitu fokus kepada sektor produktif. Panin Bank Syariah juga akan mengembangkan pola kemitraan dengan lembaga keuangan syariah.
Sampai Mei 2014, Panin Bank Syariah telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 3,85 triliun. Nilai ini meningkat bila dibandingkan akhir 2013 sebesar Rp 2,5 triliun.
Dana pihak ketiga (DPK) dijaga di level Rp 2,8 triliun. Sehingga, perseroan mencatat finance to deposit ratio (FDR) di posisi yang cukup tinggi, yaitu 119%. Meski memiliki FDR yang tinggi, namun menurutnya capital adequacy ratio (CAR) perseroan mencapai 30%.
Deny menyebutkan, dengan target pembiayaan dan DPK sampai dengan akhir tahun, perseroan optimis akan mampu menjaga CAR di level 22%-24%. PNBS menargetkan pertumbuhan DPK sampai dengan akhir tahun adalah menjadi Rp 3 triliun-Rp 3,2 triliun.
"Porsinya masih lebih banyak di deposito. Untuk CASA (current account saving account) porsinya hanya 20%-25%. Dan akan tetap dijaga dan ditingkatkan di level itu," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News