kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.129   71,00   0,44%
  • IDX 7.073   89,18   1,28%
  • KOMPAS100 1.057   16,45   1,58%
  • LQ45 831   13,55   1,66%
  • ISSI 215   2,30   1,08%
  • IDX30 423   7,01   1,68%
  • IDXHIDIV20 510   7,78   1,55%
  • IDX80 120   1,85   1,56%
  • IDXV30 125   0,65   0,52%
  • IDXQ30 141   2,02   1,46%

Ada kebijakan WFH, bank lebih untung atau malah buntung?


Rabu, 08 April 2020 / 16:23 WIB
Ada kebijakan WFH, bank lebih untung atau malah buntung?
ILUSTRASI. Suasana di salah satu unit kerja bank di Jakarta beberapa meja kerja tampak lowong, Senin (23/3). Mayoritas perusahaan termasuk perbankan telah menetapkan kebijakan kerja dari rumah (Work From Home/WFH)./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/23/03/2020.


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak beberapa pekan terakhir, Pemerintah telah mengimbau masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar rumah guna mengurangi potensi penyebaran virus corona (Covid-19). Praktis, mayoritas perusahaan termasuk perbankan telah menetapkan kebijakan kerja dari rumah (Work From Home/WFH).

Nah, menurut beberapa bankir kebijakan WFH memang dalam satu sisi bisa dikatakan malah menghemat pengeluaran atau biaya operasional perbankan. Namun, pada sisi lain hal ini juga menghambat proses operasional perusahaan yang lambat laun bisa berdampak pada berkurangnya pendapatan.

Baca Juga: BI catat total penjualan marketplace masih meningkat di bulan Februari 2020

Bila hal ini berlanjut secara jangka panjang, maka bukan tidak mungkin rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) perbankan bisa saja menggemuk alias kurang efisien. Meski begitu, dampak kebijakan WFH terhadap BOPO menurut Direktur Keuangan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) Ferdian Timur Satyagraha masih belum akan terlihat. "Kalau untuk di Februari 2020 belum terlihat, karena kebijakan WFH baru dimulai pada bulan Maret," ujarnya kepada Kontan.co.id, Rabu (8/4).

Pria yang karib disapa Ferdi ini berharap BOPO bisa menurun agar arus kas perusahaan tetap terjaga. Kabar baiknya, Bank Jatim merupakan salah satu bank dengan BOPO yang terbilang rendah yakni 64,51% per Februari 2020. Artinya proses kerja perusahaan saat ini cukup efisien.

Begitu pula dengan bank raksasa seperti PT Bank Central Asia Tbk (BCA). Secara singkat, Direktur BCA Santoso Liem mengatakan sejatinya operasional perbankan tetap berjalan kendati sedang dalam situasi pandemi Covid-19.

Di sisi lain, BCA menilai pengelolaan operasional perseroan saat ini sudah jauh lebih efisien sejak adanya optimalisasi transaksi nasabah melalui layanan perbankan digital dan transaksi non tunai.

Baca Juga: OJK tegaskan layanan jasa keuangan di Jakarta tetap dapat beroperasi selama PSBB

Sebagai gambaran saja, saat ini tercatat 98% transaksi nasabah BCA telah menggunakan layanan perbankan digital. "Pertumbuhan transaksi menggunakan BCA Mobile tahun lalu juga tercatat mencapai 99,2% year on year (yoy), sedangkan internet banking mencapai 10,8% yoy," terang Santoso.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×