Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten multifinance, PT KDB Tifa Finance Tbk (TIFA) mencatat ada kenaikan aset hingga 26,5% secara tahunan di 2021. Nilainya dari tahun sebelumnya sekitar Rp 1,1 triliun menjadi sekitar Rp 1,39 triliun.
Direktur TIFA, Ester Gunawan menjelaskan bahwa kenaikan aset tersebut disebabkan oleh kenaikan investasi jangka pendek akibat dari penawaran umum terbatas I yang dilakukan pada September 2021.
Jika melihat dari laporan keuangannya, aset investasi jangka pendek perusahaan di 2021 tercatat sekitar Rp 120,19 miliar. Sementara itu, pada tahun sebelumnya, perusahaan tidak memiliki aset investasi jangka pendek.
“Dari hasil penawaran saham tersebut, sebagian telah digunakan untuk sebagian pinjaman dan sebagian masih ditempatkan dalam instrumen keuangan tersebut,” ujar Ester dikutip dalam keterbukaan informasi, Selasa (12/7).
Baca Juga: Indomobil Finance Terbitkan Obligasi Rp 600 Miliar
Oleh karenanya, perusahaan pun juga mencatat ada penurunan dalam hal liabilitas dimana mencapai 50,79%. Nilainya dari Rp 738,63 miliar menjadi Rp 363,48 miliar di 2021. Terlihat, kewajiban surat utang jangka menengah yang sebesar Rp 35,24 miliar di 2020, sudah tidak ada di 2021.
Sementara itu, kenaikan aset investasi jangka pendek tersebut pun turut mempengaruhi ekuitas perusahaan yang bertambah. Dimana, ekuitas perusahaan yang senilai Rp 365,19 miliar di 2020 naik 183% menjadi Rp 1,03 triliun.
Selain kenaikan aset investasi jangka pendek, Ester bilang aset perusahaan naik juga karena didorong oleh naiknya piutang sewa pembiayaan dari Rp 659,86 miliar menjadi Rp 856,09 miliar.
“Disebabkan oleh peningkatan aktivitas perseroan yang merupakan dampak dari perbaikan ekonomi,” ujar Ester.
Sebagai informasi, laba tahun berjalan perusahaan pembiayaan ini tercatat senilai Rp 26,73 miliar. Di tahun sebelumnya, laba mereka hanya tercatat sekitar Rp 14,9 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News