kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Ada Momentum Perbaikan, Komisaris Utama BNI: Perlu Dimanfaatkan


Senin, 10 Juli 2023 / 14:04 WIB
Ada Momentum Perbaikan, Komisaris Utama BNI: Perlu Dimanfaatkan
ILUSTRASI. Tren pemulihan ekonomi global pasca Covid-19 saat ini menjadi perhatian besar oleh beberapa pihak.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren pemulihan ekonomi global pasca Covid-19 saat ini menjadi perhatian besar oleh beberapa pihak. Salah satunya, industri perbankan yang melihat tanda-tanda pemulihan yang positif.

Komisaris Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Agus D.W. Martowardojo menjelaskan momentum pemulihan ekonomi Indonesia yang terus berlanjut pada kuartal I-2023, dengan pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan ekspor mencapai 5%, perlu dimanfaatkan.

"Sejalan dengan kondisi perekonomian Indonesia yang semakin membaik, kami pun terus mendorong BNI untuk dapat memanfaatkan momentum ini untuk meningkatkan pencapaian kinerjanya hingga akhir tahun 2023," ujar Agus dalam keterangan resmi Minggu (9/7).

Baca Juga: BNI Life Siap Penuhi Aturan Baru dari OJK Soal Perasuransian

Namun, Agus tetap bilang ada hal yang perlu diwaspadai dari situasi yang sudah berangsur membaik di periode pasca-pandemi. Salah satunya adalah dampak dari situasi global lainnya.

Ia menjelaskan hal-hal seperti kenaikan suku bunga The Fed, guncangan perbankan di Amerika Serikat, kondisi geopolitik Rusia-Ukraina yang masih berlangsung, tekanan pada sektor properti di China, serta kebijakan-kebijakan moneter sejumlah negara dalam upaya menghadapi inflasi dan stagflasi memiliki pengaruh terhadap tren pertumbuhan ekonomi ke depan.

Agus menegaskan, kondisi tersebut perlu diwaspadai bagi para pelaku bisnis di Indonesia pada umumnya, serta dampaknya pada portofolio perbankan, termasuk BNI, pada khususnya.

Terlebih, beberapa negara masih mengalami perlambatan ekonomi di sepanjang tahun 2022, dan proyeksi tahun 2023 yang masih uncertain.

"Maka dari itu, peran aktif dari segenap pemangku kepentingan di industri perbankan diperlukan dalam menghadapi dampak yang volatil dari perekonomian global," katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×