kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada pandemi, bisnis asuransi rangka kapal tetap bergairah


Minggu, 30 Mei 2021 / 11:21 WIB
Ada pandemi, bisnis asuransi rangka kapal tetap bergairah
ILUSTRASI. Asuransi rangka kapal terus naik


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kendati pandemi Covid-19 menekan bisnis industri asuransi umum, ternyata bisnis asuransi rangka kapal (marine hull) mampu mencatatkan pertumbuhan premi sepanjang tahun 2020.

Berdasarkan laporan Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), pendapatan premi asuransi umum di 2020 turun 3,6% secara tahunan (yoy). Namun, pendapatan premi asuransi rangka kapal malah tumbuh 15,3% yoy menjadi Rp 1,90 triliun di akhir tahun lalu. 

AAUI memprediksi, premi asuransi rangka kapal secara industri masih akan tumbuh di tahun ini. Hal tersebut sudah terlihat dari kenaikan pendapatan premi sektor itu pada kuartal I-2021.

Direktur Eksekutif AAUI Dody Achmad Sudiyar Dalimunthe mengatakan, kenaikan premi asuransi marine hull di kuartal I 2021 sudah terlihat pada tiga perusahaan asuransi yang banyak menerbitkan asuransi jenis ini. 

"Aktifitas industri pengangkutan sangat mempengaruhi asuransi pengangkutan, terutama kegiatan pelayaran. Saat ini memang ada tekanan dalam aktifitas maritim akibat pandemi Covid-19. Tetapi sudah terlihat ada pertumbuhan premi sepanjang kuartal I," kata dia kepada Kontan.co.id, Sabtu (30/5).

Baca Juga: Daya beli mulai pulih, bisnis asuransi umum terangkat

Dody menjelaskan, marine hull adalah coverage asuransi yang spesifik, karena dibutuhkan informasi underwriting yang lengkap serta pengetahuan underwriting khusus dalam proses akseptasi risikonya.

Menurutnya, karakteristik bisnis marine hull berbeda dengan asuransi kendaraan bermotor yang sifatnya ritel bisnis. Secara perhitungan premi, memang tarif premi marine hull mirip dengan asuransi kendaraan bermotor. Sehingga apabila dalam jumlah yang besar dapat seimbang dengan lini bisnis asuransi kendaraan bermotor.

"Namun dengan karakteristik risiko kapal dan kondisi pelayaran, maka dibutuhkan underwriter yang prudent," jelas dia. 

Dody menyebut, strategi ke depan dalam menjaga kinerja pada lini bisnis asuransi kapal, datang dari faktor internal yakni dibutuhkan analisa risiko yang baik. 

Sementara, dari faktor eksternal, dibutuhkan kepatuhan industri perkapalan terhadap aturan-aturan maintenance kapal.




TERBARU

[X]
×