kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ada pandemi, unit usaha syariah bank fokus jaga kualitas aset di tahun ini


Rabu, 02 September 2020 / 19:10 WIB
Ada pandemi, unit usaha syariah bank fokus jaga kualitas aset di tahun ini
ILUSTRASI. Sejumlah unit usaha syariah bank memilih fokus menjaga kualitas aset di tahun ini lantaran ada pandemi.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah unit usaha syariah (UUS) perbankan memprioritaskan fokus menjaga kualitas aset selama tahun 2020 di tengah pandemi Covid-19. Akibatnya, pandemi tersebut menyurutkan rencana persiapan UUS menuju spin off menjadi bank umum syariah (BUS) yang ditargetkan pada tahun 2023.

Dengan fokus menjaga kualitas pembiayaan, UUS tidak bisa agresif mendorong pertumbuhan aset tahun ini. Meski begitu, beberapa UUS menilai hal itu tidak akan jadi masalah karena masih banyak waktu sekitar 2 tahunan lagi bagi UUS untuk melakukan persiapan.

"Spin off masih seperti rencana awal, target 2023. Adanya pandemi menyurutkan rencana persiapannya, karena memang masih ada cukup waktu untuk mempersiapkannya. Jadi masih on track kalau persiapan internalnya," kata Direktur Syariah Banking CIMB Niaga Pandji P. Djajanegara pada Kontan.co.id, Selasa (1/9).

Dengan adanya pandemi, CIMB Niaga Syariah menargetkan pertumbuhan secara selektif tahun ini. Pandji bilang, pihaknya akan fokus menjaga kualitas aset pembiayaan, melakukan efisiensi, dan mendorong pertumbuhan dana murah (CASA).

Baca Juga: Bakal dimerger dengan Rabobank, kemana arah bisnis BCA Syariah ke depan?

Pada semester I 2020, CIMB Niaga Syariah sebetulnya masih berhasil mencatatkan kinerja cukup positif. Namun, sampai akhir tahun, pertumbuhan UUS ini diperkirakan tidak akan jauh berbeda dengan posisi Juni 2020.

Per Juni 2020, CIMB Niaga Syariah membukukan laba sebelum pajak tumbuh 16,4% yoy menjadi Rp 542 miliar. Itu sejalan dengan pembiayaan yang tumbuh 21% yoy menjadi Rp 33,9 triliun dan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 19,1% yoy menjadi Rp 32,3 triliun.  Lalu rasio pembiayaan bermasalah atau non performing financing (NPF) turun dari 1,2% menjadi 1,1%. Total aset UUS ini naik 1,6% YoY menjadi Rp 43,1 triliun.

UUS Bank Permata (Permata Syariah) juga tidak agresif ekpansi di tengah pandemi ini.  Direktur Unit Usaha Syariah Bank Permata Herwin Butaman mengatakan, pihaknya telah merevisi rencana bisnis bank (RBB) sejalan dengan adanya kontraksi pertumbuhan ekonomi. "Kami perkirakan total aset hanya akan tumbuh 10% sampai akhir tahun," ujarnya.

Oleh karena itu, persiapan menuju spin off akan difokuskan Permata Syariah pada penguatan model bisnis. Herwin bilang, selain memaksimalkan tim yang ada di syariah, pihaknya juga akan memaksimalkan tim konvensional untuk menawarkan produk-produk syariah pada nasabah Bank Permata.

Per Juni 2020, aset Permata Syariah masih tumbuh 6% secara yoy. DPK meningkat 18% yoy dengan rasio CASA mencapai 60%, namun pembiayaan tercatat turun 2% yoy. Sedangkan laba UUS ini tercatat tumbuh 51% secara year to date (ytd).

Baca Juga: Rencana Merger Bank Syariah Jadi Katalis Positif untuk Saham BRIS

Sementara UUS BPD Sumsel Babel (BSB) menyebut, proses persiapan spin off masih berjalan sesuai dengan road map yang sudah disusun. Saat ini fokusnya adalah untuk penguatan permodalan.

"BSB telah melakukan kajian spin off oleh pihak ketiga yang berkompeten dan telah melakukan interview ke pemegang saham terbesar terkait rencana spin off," kata Antonius Prabowo, Direktur Pemasaran BSB

Per Juni 2020, pembiayaan UUS BSB masih tumbuh 37% yoy menjadi Rp 1,4 triliun. Sementara penghimpunan DPK turun 6% jadi Rp 1,56 triliun. Aset bank ini masih tumbuh 12% yoy menjadi Rp 3,2 triliun. Sedangkan labanya turun 16% yoy jadi Rp 37,2 miliar.

Sampai akhir tahun, UUS BSB menargetkan laba Rp 102,5 miliar. Aset diproyeksikan mencapai Rp 3,5 triliun dengan pembiayaan mencapai Rp 1,51 triliun dan DPK Rp 1,95 triliun.

Baca Juga: Mandiri Syariah & BRI Syariah targetkan konversi aset dari Induknya rampung tahun ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×