kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.491.000   15.000   1,02%
  • USD/IDR 15.835   20,00   0,13%
  • IDX 7.196   61,44   0,86%
  • KOMPAS100 1.106   12,55   1,15%
  • LQ45 877   9,19   1,06%
  • ISSI 220   3,21   1,48%
  • IDX30 449   5,23   1,18%
  • IDXHIDIV20 541   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,64   1,31%
  • IDXV30 135   1,63   1,22%
  • IDXQ30 149   1,31   0,89%

Ada potensi, LPEI mendukung UMKM Sulawesi Utara ekspor ke pasar global


Selasa, 28 September 2021 / 23:28 WIB
Ada potensi, LPEI mendukung UMKM Sulawesi Utara ekspor ke pasar global
ILUSTRASI. UMKM yang telah melakukan ekspor dimungkinkan mendapatkan pembiayaan dari LPEI.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) kembali berkomitmen mendukung pemulihan ekonomi melalui pemberian dukungan kepada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Dalam hal ini, LPEI siap membantu peningkatan kapasitas UMKM khususnya di Indonesia Bagian Timur.

LPEI atau Indonesia Eximbank sebagai special mission vehicle (SMV) Kementerian Keuangan RI melihat ada potensi ekspor dan akan mendorong potensi UMKM Sulawesi Utara. Oleh karena itu, LPEI bersinergi dengan pemerintah daerah dan berbagai pemangku kepentingan dalam memberikan dukungan bantuan pada UMKM yang terdampak Covid-19.

"Terutama UMKM yang berorientasi ekspor dan membantu pemerintah dalam mendukung pemulihan sektor ekonomi," ujar Direktur Eksekutif Indonesia Eximbank D. James Rompas dalam siaran pers, pada Selasa (28/9).

Dia menambahkan, LPEI memiliki peran yang lebih luas dibandingkan perbankan pada umumnya. Sesuai dengan mandat yang diberikan, LPEI dapat memberikan pembiayaan, penjaminan, asuransi dan juga jasa konsultasi yang dapat dilakukan secara beriringan. Peran tersebut diberikan kepada LPEI agar mampu mendorong pertumbuhan ekspor nasional dan meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar global.

Baca Juga: Dukung ekspor UMKM, LPEI biayai PT Sarinah senilai Rp 50 miliar

UMKM yang telah melakukan ekspor dimungkinkan mendapatkan pembiayaan dari LPEI. Sementara bagi UMKM yang belum ekspor tapi sudah berorientasi ekspor, LPEI telah bersinergi dengan pemangku kepentingan seperti Kementerian Perdagangan (Kemendag), Ditjen Kakayaan Negara dan Bea Cukai untuk membantu para pelaku UMKM melalui berbagai program.

"Salah satunya adalah program Coaching Program for New Exporters (CPNE) sehingga diharapkan UMKM dapat melakukan ekspor, mampu mengelola bisnis lebih baik, dan memperkuat relasi," kata James.

"Saya mewakili Pemerintah Provinsi dan Gubernur Sulawesi Utara mengapresiasi LPEI yang telah berinisiatif untuk melatih UKM di wilayah Sulut untuk bisa ekspor,” ujar Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Praseno Hadi. Dia mendorong UMKM untuk memanfaatkan program ini dengan baik.

Baca Juga: Bakal jatuh tempo, obligasi Indonesia Eximbank raih peringkat idAAA

Talkshow Ekspor Nasional ini merupakan rangkaian dari pelatihan program CPNE Jasa Konsultasi yang diselenggarakan oleh LPEI selama dua hari (28-29 September 2021) dan diikuti oleh 50 orang pelaku UMKM Sulut dengan mayoritas bergerak di bidang industri makanan dan minuman.

CPNE merupakan salah satu program pelatihan ekspor Jasa Konsultasi LPEI yang bertujuan untuk menciptakan eksportir baru yang diselenggarakan secara berkala. Program ini di mulai sejak tahun 2015 dan udah melatih hampir 1.000 pelaku UMKM di Indonesia serta telah menghasilkan 70 eksportir baru.

Pada tahun ini, LPEI telah melakukan pelatihan ekspor untuk beberapa pelaku UMKM berorientasi ekspor di beberapa daerah Solo, Bali, Medan, Kendal, Demak, Bandung dan kali ini di Manado dan sekitarnya.

Baca Juga: LPEI telah salurkan pembiayaan ke UMKM Rp 14,5 triliun per Juni 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective [Intensive Boothcamp] Financial Statement Analysis

[X]
×