kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada produk baru alternatif scoring, IdAlternativeScore dari Pefindo Biro Kredit


Jumat, 24 April 2020 / 18:13 WIB
Ada produk baru alternatif scoring, IdAlternativeScore dari Pefindo Biro Kredit
ILUSTRASI. Direktur Utama PT Pefindo Biro Kredit Yohanes Arts Abimanyu (kanan)


Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Akses layanan jasa keuangan kini semakin terbuka bagi semua lapisan masyarakat. Lembaga keuangan seperti bank, multifinance ataupun fintech yang kerap mengalami kesulitan dalam menyalurkan kredit akibat minimnya informasi profil dan kredit historis calon debitur, saat ini telah dapat memanfaatkan alternatif score yang dikembangkan dari data non kredit guna memudahkan pengambilan keputusan kredit.

Pefindo Biro Kredit melalui layanan IdScorenya mengeluarkan produk terbaru yang diberi nama IdAlternativeScore yang diluncurkan secara softlaunching pada Kamis (23/4).

“Minimnya data kredit debitur seringkali berujung pada ditolaknya pengajuan kredit akibat kesulitan lembaga keuangan untuk mendalami profil calon debitur sekaligus mendapatkan gambaran risiko dan credit score karena tidak tersedianya data historis perkreditan debitur. Padahal, ada potensi bisnis dan perluasan pangsa pasar dari segmen underbanked dan underserved yang belum sepenuhnya tergarap," tutur Yohanes Arts Abimanyu, Direktur Utama Pefindo Biro Kredit dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id.

Berangkat dari kondisi tersebut, Pefindo Biro Kredit menawarkan terobosan untuk menjawab kebutuhan lembaga jasa keuangan akan produk scoring alternatif dengan menghadirkan produk IdAlternativeScore guna melengkapi credit score yang sudah umum digunakan dalam analisa kredit.

Lebih jauh, Abimanyu menjelaskan produk IdAlternativeScore adalah informasi yang menyajikan skor alternatif dengan memanfaatkan beragam data non kredit untuk keperluan analisa calon debitur tanpa riwayat perkreditan. “Score ini juga dapat dimanfaatkan sebagai pelengkap credit score yang sudah ada sehingga gambaran profil calon debitur menjadi lebih lengkap dan akurat guna mendukung pengambilan keputusan kredit,” tambah Abimanyu.

Menurunnya, pertumbuhan kredit akibat wabah Covid-19 merupakan imbas dari menurunnya aktivitas bisnis di semua sektor. Untuk itu lembaga keuangan dapat berperan dalam mendukung keberlangsungan ekonomi dan bisnis dengan tetap melakukan penyaluran kredit secara selektif dan mengedepankan pengelolaan risiko secara cermat guna menghindari potensi kenaikan NPL dan kegagalan pembayaran oleh debitur.

Abimanyu menambahkan, dengan terjadinya penurunan kualitas kredit akibat merebaknya wabah Covid-19 ini, lembaga keuangan harus dapat memanfaatkan semua jenis informasi dan data baik data kredit maupun data non kredit secara optimal, agar calon debitur atau bahkan debitur eksisting dapat selalu termonitor dengan baik.

“Data dan profil calon debitur yang selama ini tidak ter-captured dalam database sistem informasi keuangan nasional, ada kemungkinan bisa diperoleh melalui data alternatif non kredit. Hal ini akan mempermudah lembaga keuangan dalam mendapatkan score guna pengambilan keputusan kredit sekaligus mendukung terwujudnya program inklusi keuangan nasional," imbuh Abimanyu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×