kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada rencana penurunan biaya transfer antarbank, ini kata perusahaan switching


Kamis, 20 Juni 2019 / 07:04 WIB
Ada rencana penurunan biaya transfer antarbank, ini kata perusahaan switching


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) berencana menurunkan biaya transfer antarbank dari sebelumnya Rp 6.500  menjadi Rp 3.500. Perusahaan switching mulai menghitung dampak penurunan biaya ini.

Upaya menurunkan biaya transfer antarbank ini dilakukan BI dalam rangka mewujudkan platform keuangan bertajuk BI Fast Payment. Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Sistem pembayaran BI Filianingsih Hendarta sebelumnya bilang, BI Fast Payment diharapkan bisa menyediakan layanan realtime, nonstop dan berbiaya murah.

“Saya belum bisa komentar soal ini, karena mesti mempelajari dampaknya dulu,” kata Armand Widjaja, CEO PT Alto Network, pengelola jaringan ATM Alto. Tapi, Armand turut mendukung ikhtiar bank sentral guna meningkatkan sistem keuangan nasional.

Bayu Hanantasena, Direktur Utama PT Artajasa Pembayaran Elektronis yang merupakan pengelola ATM Bersama menyatakan, rencana BI tersebut memang pasti akan berdampak pendapatan. “Namun hal tersebut akan bergantung terhadap beberapa hal, misalnya seberapa elastisitas trafik, apakah dengan biaya yang diturunkan, akan terjadi kenaikan trafik?” katanya.

Bayu menambahkan, komisi yang didapatkan perusahaan switching atas biaya transfer sejatinya paling kecil dibandingkan bank pengirim (pemilik ATM), maupun bank tujuan. Apalagi dari rata-rata perusahaan switching Indonesia telah mengandalkan teknologi Base 24 yang dengan biaya mahal. 

Sehingga hal penurunan biaya transfer memang akan berdampak terhadap pendapatan Artajasa. “Kami sudah pakai Base 24, teknologi ini lebih andal untuk melakukan transaksi besar,” tambah Bayu.

Rudy Ramli, salah satu pemegang saham Alto menjelaskan, dari Rp 6.500 biaya transfer antarbank, Rp 3.500 diberikan kepada bank pemilik ATM, sementara perusahaan switching dan bank penerima masing-masing mendapatkan Rp 1.500.

Meski demikian ia bilang, dengan perkembangan perbankan digital, biaya transfer antarbank memang sejatinya bisa lebih murah. “Saat ini kan transfer sudah bisa melalui ponsel, mobile banking. Itu kan tidak menggunakan ATM,” kata Rudy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×