kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Adira bidik pembiayaan elektronik Rp 3 triliun


Rabu, 06 Agustus 2014 / 10:08 WIB
Adira bidik pembiayaan elektronik Rp 3 triliun
Alat berat Dressta yang dipasarkan PT Intraco Penta Tbk (INTA). Intraco Penta (INTA) Bidik Pendapatan Sebesar Rp 1,2 Triliun pada 2023.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Pembiayaan elektronik masih menarik bagi pelaku industri multifinance. Tengok saja PT Adira Quantum Multifinance, yang menargetkan pertumbuhan pembiayaan hingga 20% tahun ini.

Anak usaha Bank Danamon ini membidik pembiayaan produk konsumen mencapai Rp 3 triliun pada akhir tahun nanti. "Pencapaian hingga semester pertama mencapai 45% dari total target sepanjang tahun," kata Reza P. Rusly, Direktur Adira Quantum.

Perusahaan yang juga dikenal dengan sebutan Adira Kredit ini fokus pada pembiayaan produk konsumen non-kendaraan. Kontribusi terbesar pembiayaan Adira Kredit adalah pembiayaan elektronik yang mencapai 40%. Setelah itu disusul pembiayaan untuk produk komputer 19%, furnitur 18%, tablet 13%, ponsel 9% dan lain-lain 1%.

Reza mengatakan, pihaknya tidak akan memfokuskan pada kelompok pembiayaan tertentu. Untuk kredit elektronik, Adira Kredit menawarkan pembiayaan dengan jangka waktu mulai dari enam bulan hingga 24 bulan. Bunga pembiayaannya mulai dari 0,99% hingga 2,5% per bulan.

Demi menutup kebutuhan dana, perusahaan yang beroperasi sejak 2003 ini mengandalkan skema joint financing dengan induk usahanya yaitu Bank Danamon. Adira Kredit belum memiliki pendanaan dari bank lain atau berencana masuk pasar modal.

Reza mengatakan, pasar pembiayaan konsumen ini masih besar sehingga persaingan bisnis dengan multifinance elektronik lain kalah sengit dengan persaingan pembiayaan kendaraan.

Nah, untuk persaingan dengan bisnis kartu kredit yang menawarkan pinjaman berbunga 0%, Adira Quantum pun tak gentar. Pasalnya, Adira Kredit membidik segmen mass market. Segmen ini biasanya memiliki kartu kredit dengan plafon kredit terbatas atau tidak punya sama sekali. Penyebaran kartu kredit pun hanya terbatas pada lima kota hingga enam kota besar. "Jadi kami tidak melihat ada pengaruh signifikan pada bisnis ini," ujar Reza.

Untuk menjangkau pasar seluruh Indonesia, Adira Kredit mengandalkan 51 kantor cabang dan 189 point of sales. Berdasarkan laporan keuangan tahun 2013, Adira Quantum mencetak pembiayaan baru Rp 2,5 triliun sepanjang 2013. Rasio utang bermasalah mencapai 3,2%. Pendapatan dan laba bersih Adira Kredit masing-masing Rp 494,56 miliar dan Rp 73,91 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×