Reporter: Mona Tobing |
JAKARTA. Menjelang Lebaran, perusahaan pembiayaan bakal semakin sibuk. Soalnya, permintaan kredit elektronik semakin banyak. Diperkirakan, selama dua pekan ke depan, pembiayaan ini bisa tumbuh hingga 18% dibandingkan hari-hari biasa. Produk home appliances seperti kulkas, air conditioner (AC), dan mesin cuci akan menjadi penyumbang terbesar dalam pembiayaan elektronik.
Darwan Tirtayasa, Direktur Utama PT Federal International Finance (FIF) Spektra, mengatakan, permintaan produk home appliances menjelang Lebaran ini bisa mengalahkan penjualan produk consumer electronic seperti TV dan audio. "Soalnya, home appliances membantu pekerjaan rumah tangga," kata Darwan, beberapa waktu lalu.
Pada peak season ini, Darwan memprediksi pembiayaan TV tidak akan tumbuh terlalu besar. Hal ini berkaca di bulan Juli lalu saat demam Piala Eropa dan Olimpiade.
Ia menyebutkan, pembiayaan khusus consumer electronic hanya tumbuh sekitar 9% dibandingkan bulan lalu. "Produsen mengerem produksi TV dan daya beli masyarakat semakin rendah akibat kenaikan harga kebutuhan pokok," ujar Darwan.
Ditambah lagi, demam Piala Eropa yang berdekatan dengan pergantian tahun ajaran baru. Anak-anak mulai masuk sekolah, sehingga rencana pembelian produk elektronik dikesampingkan terlebih dahulu. Walhasil, pembiayaan FIF semester I-2012 lalu hanya tumbuh 18% menjadi
Rp 642 miliar.
Membantu target
PT Adira Quatum Finance mencatat, nilai pembiayaan semester 1 2012 sekitar Rp 1 triliun. Sonja Kristianti, General Manager Marketing Adira Quantum, berkata nilai pembiayaan terkerek karena kredit barang elektronik naik 17%. "Kenaikan itu karena banyaknya festival komputer dan menjelang Lebaran ini kenaikan pembiayaan akan mencapai puncak," ungkap Sonja. Adira Quantum mencatat pembiayaan barang elektronik telah mencapai sebanyak 280.000 unit.
Sementara Darwan menambahkan, lonjakan aplikasi kredit menjelang Lebaran ini akan membantu pencapaian target pembiayaan tahun ini. Anak usaha FIF ini menargetkan, pembiayaan elektronik mencapai Rp 2,5 triliun, tumbuh 38% dibandingkan 2011.
Selain mengandalkan peak season, kedua multifinance akan fokus pada pasar ritel demi mengejar target. FIF Spektra memaksimalkan kerjasama ritel dengan 3.000 store di Indonesia.
Mereka juga memaksimalkan kontribusi dari modern store seperti Hypermart, Electronic Solution, dan Carrefour di Kalimantan dan Sumatera. "Selain itu kami akan melakukan repeat order kepada konsumen," tutur Darwan. Saat ini, pangsa pasar FIF Spektra telah mencapai 15%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News