kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Adira Finance (ADMF) Salurkan Pembiayaan Syariah Rp 3,8 Triliun Hingga Mei 2024


Minggu, 30 Juni 2024 / 16:49 WIB
Adira Finance (ADMF) Salurkan Pembiayaan Syariah Rp 3,8 Triliun Hingga Mei 2024
ILUSTRASI. Adira Finance mencatat penyaluran pembiayaan baru berbasis syariah sebesar Rp 3,8 triliun hingga Mei 2024


Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) mencatat penyaluran pembiayaan baru berbasis syariah sebesar Rp 3,8 triliun hingga Mei 2024, angka ini meningkat sebesar 7% secara tahunan atau year on year (YoY).

Chief Financial Officer (CFO) Adira Finance, Sylvanus Gani, menyampaikan bahwa kenaikan pada pembiayaan baru syariah perusahaan masih didorong oleh pertumbuhan pada segmen non-otomotif. 

Sementara itu, pembiayaan baru syariah perusahaan secara keseluruhan berkontribusi sebesar 22% dari total portofolio perusahaan hingga Mei 2024.

Baca Juga: Adira Finance Targetkan 3.000 Surat Pemesanan Kendaraan (SPK) di Jakarta Fair 2024

"Pertumbuhan ini didukung oleh momen lebaran pada bulan April 2024 lalu, kegiatan pemasaran yang agresif, ekspansi dari kanal-kanal penjualan di komunitas syariah, serta memaksimalkan penjualan produk syariah khususnya non-otomotif seperti produk AMANAH (Adira Multi Dana Syariah)," ujar Gani kepada Kontan.co.id, Jumat (28/6).

Ke depannya, Adira Finance akan terus menerapkan sejumlah strategi untuk mendorong pertumbuhan pembiayaan syariah, antara lain dengan mengembangkan pasar syariah melalui pengembangan komunitas syariah, memaksimalkan penjualan produk syariah khususnya pada segmen non-otomotif, serta meningkatkan retensi konsumen syariah.

 

"Kami berharap bahwa pembiayaan syariah akan tetap berkembang dan memberikan kontribusi bagi perekonomian nasional ke depannya," tuturnya.

Gani menambahkan bahwa optimisme tersebut didorong oleh potensi pasar yang besar, mengingat populasi Muslim yang dominan di Indonesia, dukungan Pemerintah melalui regulasi dan insentif, serta pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×