Reporter: Dina Farisah | Editor: Adi Wikanto
Jakarta. Pendanaan merupakan salah satu penopang kinerja perusahaan pembiayaan. PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk ( Adira Finance ) baru saja mendapat pinjaman sindikasi sebesar US$ 225 juta.
Presiden Direktur Adira Finance Willy Suwandi Dharma mengatakan, sindikasi tersebut diperoleh dua pekan lalu. Pendanaan tersebut bersumber dari 23 bank (offshore) yang telah di-hedging.
Menurutnya, sumber pendanaan luar negeri ini merupakan bentuk diversifikasi pendanaan Adira Finance disamping pendanaan dari dalam negeri. Pihaknya mengaku akan menggunakan dana ini sesuai kebutuhan perusahaan.
"Pendanaan offshore hanya salah satu sumber. Saat ini, porsi pendanaan kami masih dominan join financing dengan Bank Danamon sebesar 45%," timpal Direktur Keuangan Adira Finance, I Dewa Made Susila, Selasa (2/8).
Adapun sumber pendanaan lainnya, lanjut Made, berasal dari obligasi sebesar 30%. Kemudian sisanya bersumber dari pinjaman bank lokal dan offshore. Saat ini, Adira melihat pendanaan yang berasal dari obligasi tergolong murah.
Obligasi dinilai kompetitif jika dibandingkan dengan biaya pendanaan (cost of fund) yang berasal dari join financing. Murahnya cost of fund obligasi dimanfaatkan oleh Adira melalui penerbitan Obligasi Berkelanjutan III pada bulan Maret 2016 sebesar Rp 1,1 triliun. Dengan demikian, jumlah pendanaan eksternal menjadi Rp 20,9 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News