Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) optimistis pencabutan status pandemi di Indonesia akan mendorong pertumbuhan ekonomi, sekaligus membawa dampak positif bagi bisnis perseroan.
Direktur Keuangan Adira Finance, Sylvanus Gani menyebutkan seiring meningkatnya mobilitas masyarakat dan aktifitas ekonomi, piutang pembiayaan perseroan juga menunjukkan tren yang positif.
“Piutang pembiayaan per Juni 2023 Adira Finance terus menunjukkan tren membaik, naik 23% dibanding Juni tahun lalu,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Senin (10/7).
Baca Juga: Inflasi Melambat, Begini Respons Adira Finance
Gani mengungkapkan, hingga semester I-2023 Adira Finance menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 20,1 triliun. Dia memproyeksikan di semester II-2023, Adira Finance bisa menyalurkan pembiayaan di level yang sama.
“Semua segmen baik sepeda motor, mobil, komersial atau alat berat dan non otomotif, semuanya menunjukkan persentase pertumbuhan yang relatif sama,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Gani menuturkan, dari penyaluran pembiayaan yang sebesar Rp 20,1 triliun tersebut terbagi menjadi Rp 7,6 triliun dari segmen sepeda motor, Rp 8,2 triliun dari mobil ternasuk komersial dan Rp 4,2 triliun dari segmen non otomotif.
Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Ogi Prastomiyono optimistis, dengan keadaan yang kembali normal akan berdampak positif ke sektor IKNB.
“Indonesia sudah kembali ke dalam keadaan normal dan itu akan memberi dampak positif terhadap sektor IKNB,” ujarnya dalam konferensi pers OJK pekan lalu.
Baca Juga: Adira Finance Tawarkan Beragam Promo di Jakarta Fair 2023
Ogi mengungkapkan, salah satu yang merasakan pemulihan pasca dicabutnya status pandemi di Tanah Air adalah perusahaan multifinance. Menurutnya, hal itu tercermin dari penyaluran pembiayaan yang naik signifikan pada Mei 2023.
“Untuk perusahaan pembiayaan sudah tercermin pertumbuhannya cukup tinggi di 16,38% YoY (Mei 2023) ditopang oleh pemulihan ekonomi, di mana permintaan terhadap pembiayaan otomotif itu cukup tinggi untuk perusahaan juga tumbuh,” ungkapnya.
Menilik data OJK periode Mei 2023 tercatat, piutang pembiayaan perusahaan multifinance sebesar Rp 441,23 triliun, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 379,11 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News