Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Adira Insurance mengeluarkan trade credit insurance, melalui kerja samanya dengan Coface. Kerjasama tersebut dilakukan untuk mengurangi risiko perusahaan dalam mengelola keuangan.
"Saat ini banyak risiko yang terjadi dalam pengelolaan manajemen keuangan, misalnya piutang yang tidak terbayarkan," kata Direktur Utama Adira Insurance Indra Baruna, di Hotel Aryaduta, Rabu, (6/3).
Ia mengatakan, sebenarnya Adira sudah melakukan kerja sama dengan Coface sejak 2008. Hanya saja, baru mulai diberlakukan tahun ini. Pada kerja sama ini, Coface akan bertindak sebagai penyedia technical support dan global market support.
Kemudian Adira akan berperan sebagai penerbit polis lokal dan local market support. Perlu diketahui, Coface adalah perusahaan asuransi Prancis yang menawarkan credit insurance, yaitu perlindungan bagi perusahaan dari masalah risiko gagal bayar yang dilakukan pelanggan.
Premi yang diberlakukan untuk trade credit insurance ini bervariasi. Tergantung pada profil perusahaan, profil risiko, dan hal-hal lainnya. "Rentang premi bisa luas," ucap Deputi Direktur Adira Insurance Risnauli Silaban.
Ia mengatakan, Adira ingin menyasar bank-bank terutama bank asing untuk produk trade credit insurance. "Potensi kita lebih banyak di bank asing," sebutnya. Ia menilai, banyak bank-bank lokal besar sudah memiliki perusahaan asuransi konsolidasi.
Sehingga, Adira merasa akan lebih mudah masuk ke bank asing untuk pengelolaan risiko trade credit mereka. Selain perbankan, Adira juga akan menyasar broker yang memiliki banyak klien.
Tahun lalu, trade credit insurance Adira berhasil memperoleh sekitar Rp 5 sampai 10 miliar. Namun, Adira menolak sebut berapa targetnya di tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News