kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.914   16,00   0,10%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

ADPI: Aset dana pensiun hingga akhir tahun masih bisa tumbuh


Kamis, 08 Juli 2021 / 16:25 WIB
ADPI: Aset dana pensiun hingga akhir tahun masih bisa tumbuh
ILUSTRASI. Ilustrasi dana pensiun. KONTAN/Muradi/2017/01/05


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) menilai bahwa aset industri dana pensiun masih akan terus tumbuh hingga akhir tahun. Hal ini seiring tren pertumbuhan aset  yang masih terjadi hingga Mei 2021 sebesar 11% secara yoy.

Berdasarkan pemaparan Deputi Komisioner Pengawas IKNB II OJK Muhammad Ichsanuddin, aset dana pensiun di Indonesia sampai Mei 2021 tercatat sebesar Rp 317 triliun yang pada periode sama tahun lalu hanya sebesar Rp 286 triliun. Sementara itu, aset investasinya juga mengalami pertumbuhan sebesar 11% yoy pada Mei 2021 dengan mencapai Rp 306,5 triliun.

Ketua ADPI Suheri Lubis mengatakan bahwa pertumbuhan aset tersebut paling besar dikarenakan kenaikan hasil investasi yang terjadi di bulan Mei 2021. Asal tahu saja, instrumen investasi yang paling besar berada pada Surat Berharga Negara yang sebesar Rp 83,19 triliun dengan kontribusi 27,14% dan deposito berjangka sebesar Rp 82,34 triliun yang berkontribusi 26,86%.

Baca Juga: CEO BRI Insurance: Proteksi kunci keberhasilan usaha UMKM

“Selain itu, aset ini tumbuh karena setiap tahun kan gaji karyawan ada kenaikan sehingga iuran dana pensiunnya pun juga ikut terkerek naik,” ujar Suheri kepada KONTAN, Kamis (8/7).

Ia juga mengatakan bahwa tren pertumbuhan aset ini masih akan terus tumbuh setidaknya hingga akhir tahun. Namun ada beberapa hal yang kiranya bisa menghambat pertumbuhan aset ini seperti laju pertumbuhan tenaga kerja yang bisa melambat.

“Yang harus diantisipasi adalah kalau pertumbuhan tenaga kerja kita melambat bisa karena yang baru itu tidak masuk sebagai peserta atau yang sekarang di PHK atau berhenti karena situasi pandemi itu bisa menjadi faktor input iuran. Namun apakah signifikan itu perlu ditelaah,” pungkas Suheri.

Selanjutnya: Hore! Asuransi boleh dipasarkan lewat agregator

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×