ADPI Nilai Manajer Investasi Masuk Bisnis DPLK akan Membawa Dampak Positif

Rabu, 29 Oktober 2025 / 16:43 WIB

ILUSTRASI. Total investasi industri asuransi dan dana pensiun meningkat tipis dari tahun ke tahun. Hanya asuransi sosial yakni BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan yang mencatat pertumbuhan pesat sejak tahun 2016 hingga tahun 2024.

Reporter: Ferry Saputra | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak awal tahun ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengizinkan Manajer Investasi (MI) yang memiliki dana kelolaan Rp 25 triliun dapat membentuk Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK). Hal itu tertuang dalam Peraturan OJK (POJK) Nomor 35 tahun 2024 tentang Perizinan dan Kelembagaan Dana Pensiun atau POJK 35/2024.

Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) menilai kebijakan MI yang memperbolehkan mendirikan DPLK akan berdampak positif, khususnya dalam menyerap peserta dana pensiun.

"MI boleh mendirikan DPLK seharusnya sangat baik untuk meningkatkan partisipasi publik memiliki program pensiun sebagai perencanaan hari tua yang lebih baik," ungkap Humas ADPI Syarifudin Yunus kepada Kontan, Selasa (28/10/2025).

Syarifudin tak memungkiri kondisi saat ini masih banyak masyarakat yang belum menjadi peserta dana pensiun. Salah satunya dipicu tingkat penghasilan pensiun di Indonesia yang sangat rendah atau hanya 10% dari gaji.

"Oleh karena itu, kepesertaan dana pensiun masih sangat kecil," katanya.

Lebih lanjut, Syarifudin menilai potensi pasar DPLK seharusnya tetap besar ke depan, mengingat angkatan kerja di Indonesia lebih dari 150 juta pekerja, yakni 60% di sektor informal dan 40% sektor formal.

Oleh karean itu, Syarifudin mengatakan perlu adanya edukasi yang berkelanjutan dan akses kepemilikan dana pensiun harus mudah untuk menggaet peserta baru. Dia bilang salah satunya bisa melibatkan MI yang memiliki DPLK.

Sebagai informasi, berdasarkan data statistik OJK, total jumlah dana pensiun mencapai 185 penyelenggara per Juli 2025. Adapun penyeleggara DPLK tercatat sebanyak 24.

Sementara itu, total peserta dana pensiun secara gabungan sudah mencapai 4,03 juta peserta. Adapun peserta paling banyak berasal dari DPLK sebanyak 2,82 juta.