kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.820   -41,00   -0,24%
  • IDX 6.442   73,17   1,15%
  • KOMPAS100 923   0,44   0,05%
  • LQ45 723   -0,82   -0,11%
  • ISSI 202   3,78   1,91%
  • IDX30 377   -0,84   -0,22%
  • IDXHIDIV20 459   0,93   0,20%
  • IDX80 105   -0,21   -0,20%
  • IDXV30 112   0,60   0,54%
  • IDXQ30 124   -0,13   -0,11%

ADPI Sebut Dana Pensiun Belum Tentu Menambah Investasi di Saham Meski Harga Turun


Selasa, 08 April 2025 / 16:23 WIB
ADPI Sebut Dana Pensiun Belum Tentu Menambah Investasi di Saham Meski Harga Turun
ILUSTRASI. Peluncuran Roadmap Dana Pensiun 2024-2028 oleh OJK di Yogyakarta (8/7/2024).


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau terkoreksi di awal perdagangan perdana pagi ini usai libur panjang Lebaran. Saat pembukaan, IHSG langsung terkoreksi 9,19%. Alhasil, perdagangan langsung dihentikan sementara atau trading halt. Salah satu faktornya karena kebijakan tarif yang ditetapkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Mengenai kondisi saat ini, Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) menerangkan dana pensiun belum tentu mau menambah portofolio investasi di instrumen saham walau harga saham turun drastis. 

Baca Juga: Saham Kurang Untung, ADPI Sarankan Dapen Ambil Alternatif Investasi ke SBN dan SRBI

"Hal itu didorong faktor pendukung untuk menambah saham juga tidak ada, bahkan banyak faktor negatif yang akan memperparah harga saham," ucap Staf Ahli ADPI Bambang Sri Mulyadi kepada Kontan, Selasa (8/4).

Selain itu, Bambang menyebut sifat dana pensiun yang berinvestasi untuk jangka panjang juga menjadi salah satu faktor dana pensiun belum mau menambah di instrumen saham melihat kondisi saat ini. Dengan demikian, dia bilang setiap investasi dana pensiun di saham tentunya harus melihat emiten yang fundamentalnya baik dan risikonya kecil atau terukur.

Baca Juga: ADPI Proyeksi Imbal Hasil Investasi Dana Pensiun Tetap Tumbuh Positif di 2025

Bambang mengatakan apabila dana pensiun ingin mengalihkan portofolio investasi, tentu bisa berinvestasi pada portofolio yang fixed income dengan risiko yang terukur, seperti Surat Berharga Negara (SBN) atau Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) yang lebih stabil.

Sementara itu, berdasarkan data statistik Otoritas Jasa Keuangan (OJK), total penempatan investasi dana pensiun gabungan di saham mencapai Rp 24,64 triliun per Januari 2025. Nilai itu menurun sebesar 12,56%, jika dibandingkan per Januari 2024 yang sebesar Rp 28,18 triliun. 

Menanggapi hal itu, Bambang menerangkan penurunan itu bisa disebabkan faktor menurunnya nilai pasar dan adanya inisiatif dari dana pensiun itu sendiri untuk mengurangi porsi investasi di saham karena saat ini kurang menguntungkan.

Baca Juga: Kurangi Risiko, Dapen Alihkan Investasi dari Saham ke Instrumen yang Lebih Stabil

Selanjutnya: Heboh Kabar Gaji PNS Naik 16% pada 2025, BKN Buka Suara!

Menarik Dibaca: Denpasar Hujan Menjelang Siang, Pantau Cuaca Besok di Bali Selengkapnya!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×