kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.774.000   15.000   0,85%
  • USD/IDR 16.480   0,00   0,00%
  • IDX 6.382   70,01   1,11%
  • KOMPAS100 908   4,50   0,50%
  • LQ45 710   -1,47   -0,21%
  • ISSI 202   4,27   2,16%
  • IDX30 370   -2,47   -0,66%
  • IDXHIDIV20 446   -1,77   -0,40%
  • IDX80 103   -0,09   -0,09%
  • IDXV30 108   0,29   0,27%
  • IDXQ30 121   -0,66   -0,54%

Saham Kurang Untung, ADPI Sarankan Dapen Ambil Alternatif Investasi ke SBN dan SRBI


Kamis, 20 Maret 2025 / 20:54 WIB
Saham Kurang Untung, ADPI Sarankan Dapen Ambil Alternatif Investasi ke SBN dan SRBI
ILUSTRASI. Total penempatan investasi dana pensiun gabungan di sektor saham mencapai Rp 24,64 triliun per Januari 2025.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penempatan investasi dana pensiun (dapen) di instrumen saham tercatat menurun. Berdasarkan data statistik Otoritas Jasa Keuangan (OJK), total penempatan investasi dana pensiun gabungan di saham mencapai Rp 24,64 triliun per Januari 2025.

Nilai tersebut turun sebesar 12,56%, jika dibandingkan per Januari 2024 yang sebesar Rp 28,18 triliun. 

Penurunan itu bisa disebabkan faktor menurunnya nilai pasar dan adanya inisiatif dari dana pensiun itu sendiri untuk mengurangi porsi investasi di saham karena saat ini kurang menguntungkan.

Apabila dana pensiun mengurangi investasi di instrumen saham, Asosiasi Dana Pensiun Indonesia (ADPI) mengimbau sebaiknya bisa beralih ke alternatif instrumen lain, seperti Surat Berharga Negara (SBN) atau Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) yang lebih stabil.

Baca Juga: Penempatan Investasi Dana Pensiun di Saham Turun per Januari 2025, Ini Kata ADPI

"Tentu alternatifnya ke SBN atau SRBI, tergantung mana yang lebih menguntungkan dan kesesuaian dengan kebutuhan likuiditas dana pensiun masing-masing," ucap Staf Ahli ADPI Bambang Sri Mulyadi kepada Kontan, Kamis (20/3).

Lebih lanjut, Bambang menilai yield atau imbal hasil SBN yang juga lagi tinggi bisa berefek ke penentuan penempatan investasi dana pensiun. 

"Sebab, tinggi rendahnya yield akan dapat dimanfaatkan untuk mengambil keuntungan dengan menjual dan membeli SBN," ujarnya.

Sebagai informasi, berdasarkan data OJK, investasi dapen di instrumen SBN tercatat makin meningkat. Adapun investasi dapen di instrumen SBN tercatat meningkat 8,7% menjadi Rp 138,47 triliun per Januari 2025, dari posisi per Januari 2024 yang sebesar Rp 127,39 triliun. 

Selanjutnya: Informasi Intelijen AS Sebut Pasukan Ukraina Tidak Terkepung di Kursk

Menarik Dibaca: Magalarva Ekspor Pakan Hewan dari Limbah Organik ke AS

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×