kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Adu Cuan dari Bisnis Perbankan, Simak Rekomendasi Saham Bank para Konglomerat RI


Selasa, 07 November 2023 / 19:46 WIB
Adu Cuan dari Bisnis Perbankan, Simak Rekomendasi Saham Bank para Konglomerat RI
ILUSTRASI. Pekerja membersihkan menara BCA di Jakarta, Selasa (12/3/2019).Adu Cuan dari Bisnis Perbankan, Simak Rekomendasi Saham Banknya Para Taipan.


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Para taipan atau konglomerat Indonesia meraup cuan dari bisnis perbankan. Bagaimana tidak, sejumlah bank milik taipan tercatat membukukan kinerja laba bersih yang tumbuh positif di sembilan bulan pertama 2023. 

Adapun dari 12 bank milik taipan, ada 11 bank yang sudah merilis laporan keuangan untuk periode Januari-September 2023.

Di antara bank tersebut adalah PT Bank Central Asia (BBCA) milik Hartono Bersaudara, PT Bank Mega Tbk (MEGA) dan PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) milik pengusaha Chairul Tanjung, PT Bank Jago Tbk (ARTO) milik Jerry Ng, PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN) dan PT Bank Panin Dubai Syariah (PNBS) milik Mu'min Ali Gunawan, PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA) milik Anthony Salim.

Lainnya ada PT Bank Maspion Indonesia Tbk (BMAS) milik Alim Markus, PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU) milik James Riady, PT Bank Mayapada International (MAYA) milik Dato Sri Tahir, PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) milik Hary Tanoesoebidjo.

Baca Juga: BRI Kuatkan Komitmen ESG Melalui Realisasi Kredit Berkelanjutan

Di antara 11 bank tersebut, terdapat tiga bank dengan pertumbuhan laba bersih tertinggi. Di urutan pertama ada bank milik pengusaha Anthony salim, yakni PT Bank Ina Tbk (BINA) yang kinerja laba bersih melesat 79,77% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 170,49 miliar per 30 September 2023. 

Selanjutnya disusul oleh bank milik Chairul Tanjung yakni PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) yang kinerja laba bersih naik 62% yoy menjadi Rp 756,77 miliar per 30 September 2023.

Sementara di urutan ketiga ada bank milik konglomerat James Riady PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU) yang kinerja laba bersih tumbuh 38% yoy menjadi Rp 550,74 miliar per 30 September 2023.

Di sisi lain, meski pertumbuhan laba bersihnya tidak setinggi tiga bank tersebut, namun konglomerat Hartono Bersaudara masih menjadi yang paling untuk meraup cuan dari bisnis perbankan melalui PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).

Baca Juga: Potensi Window Dressing Kembali Terbuka Lebar

BCA sendiri menjadi satu-satunya bank milik taipan yang berada di jajaran KBMI 4, dengan perolehan laba bersih Rp 36,4 triliun atau tumbuh 25,8% secara year on year selama periode Januari-September 2023. 

Pencapaian laba bersih tersebut ditopang oleh seluruh pertumbuhan kinerja Bank di segala segmen, baik pendapatan bunga bersih, kredit, maupun dana pihak ketiga (DPK).

BCA sendiri secara konsisten membagikan dividen saban tahun. Sebagai contoh pada tahun 2023, pembagian dividen untuk perolehan laba 2022 BCA melonjak 41% yoy dengan total dividen tunai Rp 20,95 triliun atau Rp 205 per saham, dan telah dibayarkan April lalu.

Selain BCA, ada bank milik Chairul Tanjung yakni Bank Mega yang tahun ini baru saja membayarkan total dividennya sebesar Rp 2,84 triliun, atau setara 70% dari perolehan laba tahun lalu yang mencapai Rp 4,05 triliun. Pembayaran tersebut telah dilakukan pada Maret lalu.

Kendati kinerja para bank milik taipan tersebut mengalami pertumbuhan yang signifikan, namun analis saham mengatakan belum ada dampak signifikan terhadap pergerakan saham bank-bank tersebut.

Baca Juga: Laba Bank-Bank Besar Naik, Berapa Bonus, Insentif dan Tantiem Para Bankir?

"Belum terefleksikan ke pergerakan saham, tapi prospek sektor banking  masih menarik karena dari top line bisnisnya masih tumbuh positif dua digit," kata Achmad Yaki, analis saham sekuritas BCA kepada Kontan, Selasa (7/11).

Lebih lanjut Dia bilang jika melihat pergerakan harga sahamnya, saham PT Bank Jago Tbk (ARTO) dan BBCA menarik untuk entry buy.

"Namun jika melihat current PBV nya, PNBN, NOBU, dan BABP menarik untuk di pertimbangkan karena masih di bawah 2x, bahkan PNBN dan BABP masih di bawah 1x an," kata Achmad.

Achmad sendiri merekomendasikan untuk membeli saham BBCA dengan target harga Rp 9.400, dan saham ARTO dengan target harga Rp 2.280

 

Sementara untuk rekomendasi jual, Achmad menyebut saham BINA dan BBHI bisa dipertimbangkan. "Kalau mau jual bisa pertimbangkan saham yang sudah mencapai peak nya," kata dia.

Senada, Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani juga merekomendasikan beli untuk saham BBCA dengan target harga Rp9.400. 

Baca Juga: Bisnis Anak Usaha Ikut Mendongkrak Laba Bank

"Pertumbuhan labanya konsisten (BBCA), walaupun harganya tinggi untuk emiten tersebut valuasinya masih menarik, undervalued atau fair value untuk emiten perbankan tersebut, jadi ada potensi kenaikan lebih lanjut," kata Arjun kepada Kontan, Selasa (7/11).

Sisanya Arjun rekomendasikan untuk jual, terutama untuk saham bank-bank digital yang sejak beberapa bulan sudah mengalami downtrend.

"Terutama saham bank-bank digital, karena harga saham mereka karena harga saham mereka masih overvalued. Valuasi mereka tidak wajar, investor lebih kecenderung untuk jual/lepas saham tersebut untuk saham yang yang lebih kondusif," kata Arjun kepada Kontan, Selasa (7/11).

Di sisi lain, dari 11 bank yang mencatatkan pertumbuhan kinerja laba bersih, terdapat 2 bank yang mengalami penyusutan laba, yakni di antaranya ada bank milik konglomerat Dato Sri Tahir yakni PT Bank Mayapada Tbk (MAYA) yang mengalami penurunan laba bersih 39,83% yoy menjadi Rp66,02 miliar per 30 September 2023.

Selanjutnya ada bank milik konglomerat Alim Markus, yakni PT Bank Maspion Indonesia Tbk (BMAS) yang laba bersihnya menurun 43,80% yoy menjadi Rp49,92 miliar per 30 September 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×