Reporter: Anaya Noora Pitaningtyas | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT AEON Credit Service Indonesia (ACSI) harus kerja keras tahun ini. Perusahaan pembiayaan kelas internasional yang bergerak di bidang pembiayaan alat elektronik, furnitur, alat musik dan jasa pendidikan tersebut menargetkan menyalurkan pembiayaan Rp 220 miliar. Nilai tersebut tumbuh 85% dari pembiayaan di 2010 yang setara dengan Rp 119 miliar.
Hingga kuartal I-2011, pembiayaan ACSI tumbuh 60% dibanding periode yang sama di 2010. Sudarmadi menjelaskan, kenaikan tersebut disebabkan bertumbuhnya kemampuan ekonomi masyarakat yang berimbas pada meningkatnya permintaan pembiayaan.
Sumber dana pembiayaan tahun ini akan berasal dari kantong internal ACSI dan pinjaman perbankan. "Besarnya masing-masing 50%," ungkap Sudarmadi Salim, Direktur ACSI, Rabu (25/5). Hingga saat ini, perusahaan telah menggandeng Bank Mizuho dan Bank of Tokyo-Mitsubishi dari Jepang, serta Citibank. Nilai total pinjaman mencapai Rp 110 miliar.
Namun, pihak ACSI enggan menyebut target perolehan laba tahun ini. Manajemen beralasan, perusaaan tengah berusaha merealisasikan rencana penerbitan kartu kredit sebagai alternatif pembiayaan tunai. Aksi korporasi ini diperkirakan akan memakan banyak biaya.
Sudarmadi optimistis perusahaan mengalami pertumbuhan laba dibanding tahun lalu. "Seburuk-buruknya, kami akan mempertahankan profit kami seperti di 2010," kata dia.
Tahun ini, manajemen ACSI memperkirakan, pengeluaran untuk investasi akan membengkak dua kali lipat. Untuk investasi sistem teknologi informasi, perusahaan menyiapkan dana sebesar Rp 60 miliar.
Sudarmadi juga mengatakan, awalnya ACS Grup ingin memberikan tambahan modal sebesar Rp 100 miliar. Namun, ada kemungkinan suntikan modal akan bertambah menjadi Rp 200 miliar hingga Rp 300 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News