kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.884.000   -21.000   -1,10%
  • USD/IDR 16.625   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

AFPI Jelaskan Penyebab Pembiayaan Fintech Lending Masih Tumbuh Signifikan


Selasa, 13 Mei 2025 / 14:21 WIB
AFPI Jelaskan Penyebab Pembiayaan Fintech Lending Masih Tumbuh Signifikan
ILUSTRASI. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat industri fintech peer to peer (P2P) lending masih mencatatkan pertumbuhan signifikan terkait penyaluran pembiayaan per Maret 2025.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat industri fintech peer to peer (P2P) lending masih mencatatkan pertumbuhan signifikan terkait penyaluran pembiayaan per Maret 2025. Outstanding pembiayaan fintech P2P lending tercatat mencapai Rp 80,02 triliun per Maret 2025. Nilai itu tercatat tumbuh sebesar 28,72 secara Year on Year (YoY).

Mengenai pertumbuhan signifikan itu, Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menyampaikan salah satu penyebab utamanya karena permintaan terhadap layanan fintech lending yang masih tinggi dari masyarakat. Ketua Umum AFPI Entjik Djafar menerangkan permintaan yang tinggi itu ditandai dari gap kredit yang masih di sekitar Rp 1.650 triliun.

"Di sisi lain, suplai dari pinjaman daring masih jauh di bawah itu, yakni baru sekitar Rp 700 triliun. Dengan demikian, masyarakat masih butuh pembiayaan yang cukup besar, terutama kalangan unbankable," ungkapnya kepada Kontan, Selasa (13/5).

Baca Juga: OJK Cabut Izin Pinjol Legal Ini, Berikut Daftar 96 Fintech Resmi OJK Per Mei 2025

Untuk mengantisipasi tingginya pertumbuhan tak berdampak pada peningkatan kredit macet, Entjik menyampaikan AFPI senantiasa mengingatkan kepada para penyelenggara fintech lending untuk meningkatkan analisis kelayakan kredit pada sistem Information Technology (IT) berupa algoritma credit control. 

Dia bilang sistem IT menjadi hal penting yang perlu ditingkatkan karena menjadi kunci keberhasilan dalam bisnis fintech lending.

"Penguatan IT menjadi kunci dari industri fintech lending," kata Entjik.

Sebagai informasi, pembiayaan fintech lending terus tumbuh signifikan dari beberapa bulan terakhir.  Jika ditelaah pertumbuhan outstanding pembiayaan fintech lending per Februari 2025 tumbuh sebesar 31,06% YoY, lalu per Januari 2025 tumbuh sebesar 29,94% YoY, kemudian per Desember 2024 tumbuh sebesar 29,14%.

Adapun tingkat risiko kredit macet secara agregat atau TWP90 fintech P2P lending per Maret 2025 mencapai sebesar 2,77%.

Baca Juga: OJK Ungkap Literasi Fintech Lending Meningkat Namun Inklusinya Masih Rendah

Selanjutnya: Ini Kata Manajemen Gojek Tokopedia Terkait Rumor Akuisisi GOTO Oleh Grab

Menarik Dibaca: Ancam Posisi KKN di Desa Penari, Jumlah Penonton Film Jumbo Tembus 9,47 Juta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×