kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.607.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.317   10,00   0,06%
  • IDX 7.233   -24,48   -0,34%
  • KOMPAS100 1.065   -7,05   -0,66%
  • LQ45 844   -2,59   -0,31%
  • ISSI 214   -1,99   -0,92%
  • IDX30 434   -1,19   -0,27%
  • IDXHIDIV20 518   -2,00   -0,38%
  • IDX80 122   -0,92   -0,75%
  • IDXV30 124   -0,31   -0,25%
  • IDXQ30 142   -0,53   -0,37%

AFPI Proyeksikan 46 Juta UMKM Jadi Peminjam Fintech P2P Lending di 2025


Kamis, 23 Januari 2025 / 15:30 WIB
AFPI Proyeksikan 46 Juta UMKM Jadi Peminjam Fintech P2P Lending di 2025
ILUSTRASI. Bisnis fintech peer to peer (P2P) lending. Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) melihat prospek penyaluran pinjaman industri fintech peer to peer (P2P) lending akan tumbuh lebih baik di tahun 2025.


Reporter: Nadya Zahira | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) melihat prospek penyaluran pinjaman industri fintech peer to peer (P2P) lending akan tumbuh lebih baik di tahun 2025. 

Ketua Umum AFPI, Entjik S. Djafar mengatakan, dengan membaiknya industri fintech P2P lending maka akan memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Terutama dalam mendukung pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang masih belum terlayani oleh sistem perbankan konvensional. 

“Cerahnya kinerja industri fintech P2P lending di tahun ini, salah satu utamanya karena banyaknya pelaku UMKM yang masih tergolong unbankable atau underserved. Sehingga mereka beralih mencari dana usaha di kami,” kata Entjik dalam cara AFPI Journalist Workshop & Gathering di Kabupaten Bandung Barat, Rabu (22/1). 

Baca Juga: OJK Atur Batas Suku Bunga Fintech P2P Lending, Begini Kata AFPI

Entjik menyebutkan, berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan masih ada 46 juta UMKM di Indonesia yang belum sepenuhnya mendapatkan akses pembiayaan dari perbankan. 

Ketua Umum AFPI Entjik S. Djafar

“Maka kami proyeksikan, di tahun ini ada 46 UMKM yang jadi peminjam di fintech P2P lending,” ungkapnya. 

Kendati begitu, OJK mencatat persentase atau porsi penyaluran sektor produktif atau UMKM terhadap total penyaluran pembiayaan fintech P2P lending per November 2024 baru mencapai 30,91% saja. 

Sebelumnya, OJK menyampaikan bahwa penyaluran pembiayaan fintech P2P lending ke sektor produktif dan UMKM harus berada di kisaran 40%-50% mulai 2025 hingga 2026.

Hal itu tertuang dalam Roadmap Pengembangan dan Penguatan Industri Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi (LPBBTI) periode 2023–2028.

Baca Juga: Lender Institusi Jadi Tulang Punggung Industri Fintech P2P Lending

Entjik menyebutkan jumlah agregat pencairan pinjaman berasal dari 97 perusahaan fintech berizin hingga November 2024 mencapai Rp 978 triliun.

“Tren ini memperlihatkan bahwa masyarakat semakin percaya pada layanan P2P lending sebagai alternatif pembiayaan, terutama bagi mereka yang kesulitan mengakses kredit dari bank,” kata Entjik.  

Selanjutnya: Pemerintah Terbitkan Petunjuk Teknis Pemeriksaan Kesehatan Gratis

Menarik Dibaca: Promo Guardian Terbaru 23 Januari-5 Februari 2025, Tambah Rp 1.000 Dapat 2 Maskara

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×