kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Agar tak tersandung gagal bayar, kenali empat produk asuransi jiwa berikut


Minggu, 01 Maret 2020 / 15:11 WIB
Agar tak tersandung gagal bayar, kenali empat produk asuransi jiwa berikut
ILUSTRASI. Pekerja beraktivitas dengan risiko tinggi atas keselamatan jiwanya di Jakarta


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gagal bayar PT Asuransi Jiwasraya (Persero) pada produk saving plan menyita perhatian publik. Padahal asuransi Jiwa tidak hanya memiliki produk yang menjanjikan imbal hasil tetap (fixed return) itu.

Tak sedikit calon nasabah bingung memilih asuransi yang tepat. Tak jarang pula, produk yang sudah dibeli tidak cocok dengan kebutuhan.

Ivan Hartanto misalnya, milenial ini mengaku memiliki dua produk asuransi yakni jiwa dan kesehatan. Ia lebih memilih produk tradisional yang memiliki biaya premi lebih murah dibandingkan unitlink.

Baca Juga: Ini Aset yang Akan Dijual Asuransi Jiwasraya untuk Melunasi Polis di Bulan Maret

Selain itu, ia lebih nyaman pada asuransi lantaran memungkinkannya dapat menerima banyak manfaat perlindungan dari pada investasi yang bisa diperoleh dari instrumen lain. Kendati demikian, ia tidak terlalu memahami berbagai produk asuransi jiwa yang ada di pasar.

Pengamat Asuransi sekaligus Akademisi Sekolah Tinggi Manajemen Asuransi Trisaksi Azuarini Diah menyatakan setidaknya ada empat produk asuransi jiwa berdasarkan kebutuhan calon nasabah. 

Pertama, asuransi jiwa berjangka atau term life insurance.

"Produk ini memberikan fungsi untuk memberi proteksi kepada tertanggung dalam jangka waktu tertentu saja. Misalnya untuk 5 tahun, 10 tahun, atau 20 tahun dengan premi tetap dan terhitung murah," ujar Azuarini kepada Kontan.co.id, minggu lalu.

Produk ini cocok bagi nasabah yang mengutamakan masa depan keluarga misalnya asuransi pendidikan. Namun produk ini memiliki kekurangan yakni tertanggung bisa kehilangan uang premi yang sudah dibayarkan.

Kemungkinan lain, premi bisa hangus begitu kontrak selesai apabila tidak mengalami masalah kesehatan maupun meninggal dunia hingga masa kontrak selesai tersebut.

Kedua, produk asuransi jiwa seumur hidup atau whole life insurance. Azuarini bilang asuransi jiwa ini memberikan perlindungan seumur hidup. Meskipun biasanya perusahaan asuransi membatasi manfaat perlindungan hingga 100 tahun.

Produk ini cocok bagi nasabah yang tidak punya tanggungan dan menginginkan manfaat yang lebih dari sekadar santunan kematian, atau tabungan jangka panjang.

Jadi, asuransi ini memberikan perlindungan jiwa sekaligus tabungan untuk kebutuhan darurat misalnya membayar tagihan rumahsakit.

"Kekurangannya adalah preminya lebih besar ketimbang premi asuransi jiwa berjangka, bahkan bisa mencapai lebih dari dua kali lipatnya," tutur Azuarini.

Ketiga, asuransi jiwa dwiguna atau endowment insurance memiliki dua manfaat, yaitu sebagai asuransi jiwa berjangka sekaligus tabungan. Produk ini cocok bagi pemegang polis yang ingin memastikan ketersediaan dana pendidikan maupun keinginan punya dana untuk kebutuhan tak terduga di masa depan, dan ingin punya dana pensiun yang lebih besar.

“Kekurangannya adalah karena jenis asuransi jiwa ini memiliki dua manfaat, yang seperti menggabungkan manfaat asuransi jiwa berjangka dengan asuransi jiwa seumur hidup, jadi preminya cukup besar,” tambah Azuarini.

Baca Juga: Berkaca dari Kasus Jiwasraya, OJK Perketat Penjualan Produk Bancassurance

Keempat asuransi jiwa unitlink atau unitlinked insurance yang menggabungkan manfaat asuransi dengan investasi. Produk ini cocok jika mau berinvestasi namun tidak mengerti tentang investasi. Sekaligus ingin tetap memastikan jiwa tetap mendapatkan manfaat perlindungan dari kematian.

“Kerugiannya adalah imbal balik dari investasinya kurang signifikan jika dibandingkan dengan investasi murni seperti saham, pasar uang, atau reksadana. Selain itu, uang pertanggungan yang akan diperoleh tergolong rendah, terutama jika investasinya gagal atau hanya mendapatkan keuntungan yang kecil,” jelas Azuarini.

Ia menekankan ketika membeli sebuah produk asuransi maka lakukanlah perencanaan yang cermat. Penting sekali menyesuaikan produk dan kebutuhan, sehingga manfaat perlindungan bisa lebih optimal. Ketelitian merupakan yang yang penting sebelum membeli sebuah produk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×