Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gagal bayar PT Asuransi Jiwasraya (Persero) pada produk saving plan menyita perhatian publik. Padahal asuransi Jiwa tidak hanya memiliki produk yang menjanjikan imbal hasil tetap (fixed return) itu.
Tak sedikit calon nasabah bingung memilih asuransi yang tepat. Tak jarang pula, produk yang sudah dibeli tidak cocok dengan kebutuhan.
Ivan Hartanto misalnya, milenial ini mengaku memiliki dua produk asuransi yakni jiwa dan kesehatan. Ia lebih memilih produk tradisional yang memiliki biaya premi lebih murah dibandingkan unitlink.
Baca Juga: Ini Aset yang Akan Dijual Asuransi Jiwasraya untuk Melunasi Polis di Bulan Maret
Selain itu, ia lebih nyaman pada asuransi lantaran memungkinkannya dapat menerima banyak manfaat perlindungan dari pada investasi yang bisa diperoleh dari instrumen lain. Kendati demikian, ia tidak terlalu memahami berbagai produk asuransi jiwa yang ada di pasar.
Pengamat Asuransi sekaligus Akademisi Sekolah Tinggi Manajemen Asuransi Trisaksi Azuarini Diah menyatakan setidaknya ada empat produk asuransi jiwa berdasarkan kebutuhan calon nasabah.
Pertama, asuransi jiwa berjangka atau term life insurance.
"Produk ini memberikan fungsi untuk memberi proteksi kepada tertanggung dalam jangka waktu tertentu saja. Misalnya untuk 5 tahun, 10 tahun, atau 20 tahun dengan premi tetap dan terhitung murah," ujar Azuarini kepada Kontan.co.id, minggu lalu.
Produk ini cocok bagi nasabah yang mengutamakan masa depan keluarga misalnya asuransi pendidikan. Namun produk ini memiliki kekurangan yakni tertanggung bisa kehilangan uang premi yang sudah dibayarkan.
Kemungkinan lain, premi bisa hangus begitu kontrak selesai apabila tidak mengalami masalah kesehatan maupun meninggal dunia hingga masa kontrak selesai tersebut.