Reporter: Ferrika Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Realisasi angka non performing loan (NPL) PT Akseleran Keuangan Inklusif Indonesia hingga saat ini masih rendah. Perusahaan fintech peer to peer (P2P) lending ini mampu menjaga kredit macet di level 1%.
Co Founder & CEO Akseleran Ivan Nikolas Tambunan mengatakan, angka NPL Akseleran ada di angka 0,9% hingga Juni 2018. Rasio kredit macet tersebut, bahkan masih bertahan di awal Juli ini.
“Angka NPL kami berada di bawah 0,9% hingga 5 Juli 2018. Tapi angka itu, untuk pembiayaan di bawah 90 hari. Sedangkan pembiayaan di atas 90 hari, NPL nya masih nol,” kata Ivan kepada Kontan.co.id di Jakarta, Kamis (5/7).
Menurutnya, momentum lebaran Idul Fitri tidak mempunyai dampak berarti bagi kinerja keuangan. Sebab, nasabah yang disasar sudah kuat secara keuangan yaitu Usaha Kecil, Mikro dan Menengah (UMKM).
“Kalau kami menyasar ke business loan bukan consumer loan, sehingga tidak terlalu berefek. Dan untungnya Otoritas Jasa Keuangan, sudah mengingat untuk berhati-hati memberikan kredit di masa Lebaran,” jelasnya.
Sepanjang tahun ini, Akseleran berharap bisa menjaga kredit macet di bawah angka 1%. Adapun strategi yang dilakukan, seperti menyeleksi peminjam secara tepat melalui kredit skorsing. “Sistem kredit skorsing ini memperhatikan aspek cash flow, jaminan, bagaimana sikap peminjam. Dari situ akan keluar ratingnya dari A+++ sampai dengan F, dan yang mendapatkan rating C ke bawah akan kami tolak,” jelasnya.
Setelah pinjaman cair, Akseleran akan secara reguler mengecek melalui pesan whatsapp. Misalnya, dengan menanyakan kepada peminjam terkait perkembangan usahanya.
Apabila masih ada penunggakan selama tiga bulan. Maka perusahaan, akan gencar menagih nasabah baik, dengan menghubungi dan menemuinya secara langsung. Adapun cara terakhir, yaitu menunjuk pihak ketiga sebagai penagih hingga melaporkan kepada pihak berwajib.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News