kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.739   21,00   0,13%
  • IDX 7.480   0,54   0,01%
  • KOMPAS100 1.157   2,51   0,22%
  • LQ45 918   4,40   0,48%
  • ISSI 226   -0,78   -0,35%
  • IDX30 474   2,88   0,61%
  • IDXHIDIV20 571   3,56   0,63%
  • IDX80 132   0,52   0,39%
  • IDXV30 140   1,17   0,84%
  • IDXQ30 158   0,64   0,41%

Akseleran Sebut Angka TWP90 Masih di Bawah 1%


Selasa, 23 Juli 2024 / 17:16 WIB
Akseleran Sebut Angka TWP90 Masih di Bawah 1%
ILUSTRASI. Ivan Tambunan, Group CEO & Co-Founder Akseleran mengatakan sekitar 97% total penyaluran pinjaman diperuntukkan kepada sektor produktif, khususnya UKM & sisanya untuk produk lain menyasar consumer loan, yaitu employee loan.


Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kondisi industri fintech peer to peer (P2P) lending masih dalam keadaan sehat. Hal ini tercermin dari tingkat TWP90 para penyelenggara fintech P2P lending yang masih stabil dan dalam batas aman.

PT Akselerasi Usaha Indonesia atau Akseleran misalnya, menyampaikan bahwa kondisi perusahaan tidak mengalami kredit macet. Dengan TWP90 perusahaan tercatat di angka 0,18%, angka tersebut pun dikatakan stabil selama tiga tahun terakhir.

Baca Juga: Fintech Lending Atur Strategi Jaga TWP90

Group CEO & Co-Founder Akseleran Ivan Nikolas Tambunan mengatakan, perseroan terus menargetkan angka TWP90 bisa selalu di bawah 1%. Ia menyebut, kunci mempertahankan TWP90 yang rendah adalah assessment pinjaman yang prudent.

"Produk yang kami berikan itu cashflow-based loan product seperti invoice financing, PO financing dan inventory financing," ujar Ivan kepada Kontan.co.id, Senin (22/7).

Adapun Akseleran mencatatkan, penyaluran pendanaan per Juni 2024 sekitar Rp 1,45 triliun, angka ini meningkat sekitar 5% secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

Baca Juga: Kondisi Industri Fintech P2P Lending di Tanah Air Masih Sehat

Di sepanjang tahun ini, Akseleran menargetkan penyaluran pendanaan bisa berada di angka Rp 3,4 triliun, target ini meningkat 20% dari target tahun lalu yaitu senilai Rp 2,85 triliun.

"Harapannya BI rate tidak naik lagi sehingga demand financing bisa lebih kuat dan kami bisa memiliki lebih banyak dealflow," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×