kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Akseleran targetkan penyaluran pinjaman Rp 2 triliun di tahun 2021


Selasa, 05 Januari 2021 / 16:06 WIB
Akseleran targetkan penyaluran pinjaman Rp 2 triliun di tahun 2021
ILUSTRASI. CEO Akseleran Ivan Tampubolon.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyelenggara fintech peer to peer lending PT Akseleran Keuangan Inklusif Indonesia berhasil menyalurkan pinjaman senilai Rp 960 miliar sepanjang 2020. Kinerja itu, berhasil disalurkan meskipun Indonesia mengalami krisis seiring pandemi Covid-19.

CEO & Co-Founder Akseleran Ivan Tambunan menyatakan pinjaman tersebut didominasi oleh produk invoice financing dan pre-invoice (kontrak) financing. Akseleran optimis tren peningkatan

“Target penyaluran pinjaman di 2021 sebanyak Rp 2 triliun, tumbuh lebih dari dua kali dari 2020. Akseleran menyasar pada semua sektor, utamanya konstruksi, infrastruktur, kelistrikan dan energi. Namun juga banyak ritel dan essential goods supply chain,” ujar Ivan kepada Kontan.co.id pada Selasa (5/1).

Tak hanya itu, Akseleran melihat prospek sektor terbaru di tahun ini. Ivan bilang juga akan membidik pinjaman terkait Covid-19, seperti pengadaan bantuan sosial termasuk pengadaan vaksin, rapid test, serta alat pelindung diri (APD).

Baca Juga: Sebanyak 45 dari 152 fintech P2P lending memiliki ekuitas di bawah Rp 2,5 miliar

Guna menjaga kualitas pinjaman dan meningkatkan manajemen risiko, Akseleran menerapkan asesmen kredit yang prudent dengan fokus pada cashflow calon peminjam (borrower).

“Jadi kami asess suatu debitur atau suatu proyek cashflow-nya seperti apa. Certain tidak. Kalau tidak certain bagaimana mitigasi nya. Ini diterapkan dalam asesmen kredit kami untuk menjaga risiko,” paparnya.

Berkat langkah ini, Ivan menyatakan rasio pinjaman bermasalah (NPL) mencapai 0,2% di 2020. Akseleran berharap bisa mempertahankan NPL dengan target dibawah 1% sepanjang 2021.

“Caranya tetap prudent dalam asesmen kredit. Responsif terhadap perubahan situasi ekonomi dan pasar. Di tahun 2020 sebagai respon atas pandemi, kami shifting produk mayoritas dari pre-invoice financing ke invoice financing. Di 2021 kami akan terus responsif terhadap keadaan ekonomi dan pasar,” tuturnya.

Hingga Selasa (5/1), Akseleran telah menyalurkan akumulasi pinjaman sejak berdiri senilai Rp 1,85 triliun. Adapun jumlah peminjam mencapai 2.288 dengan jumlah peminjam aktif hingga saat ini sebanyak 283 entitas. 

Selanjutnya: Pertumbuhan kredit bank komersial jadi kunci pertumbuhan ekonomi di tahun 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×