Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar keuangan khususnya pasar saham di dalam negeri cukup ramai di tahun 2021 lalu. Sebagai gambaran, jumlah nilai emisi untuk penawaran umum saham perdana alias initial public offering (IPO) mencapai level tertinggi baru dengan total penghimpunan dana mencapai sekitar Rp 62,61 triliun per 30 Desember 2021 lalu.
Perusahaan sekuritas pun mengaku mengalami pertumbuhan dari segi transaksi yang dimiliki. Pertumbuhan kinerja pun di proyeksikan masih akan berlanjut di tahun 2022 ini.
Seperti PT KGI sekuritas yang juga merasakan pertumbuhan transaksi harian di tahun 2021 lalu yang mencapai hampir 20% dengan transaksi harian berkisar Rp 246 miliar dan market share 0,9%.
CEO KGI sekuritas Antony Kristanto mengatakan bahwa pertumbuhannya di 2021 masih akan terus berlanjut hingga tahun ini. KGI menargetkan transaksi harian untuk 2022 bisa berada di kisaran 7% .
Baca Juga: Dukung BEI, Ajaib Mulai Terapkan Protokol FIX5.0
Anthony menjelaskan, rencana strategis tahun ini, di mulai pada awal tahun dengan implementasi Digital on Boarding untuk memperluas pangsa pasar dengan kerjasama strategis dengan bank, perusahaan e-commerce, dan perdagangan otomatis smart trading.
"Perusahaan juga sudah merencanakan akan ada 4 perusahaan yang dibawa IPO pada tahun ini dengan kurang lebih total dana yg ditargetkan sekitar Rp 200 miliar hingga Rp 300 miliar. Sementara untuk rights issue, rencananya akan mencapai Rp 2 triliun," papar Anthony kepada kontan.co.id, Rabu (5/1).
Direktur Utama MNC Sekuritas Susy Meilina juga menargetkan pertumbuhan transaksi saham dan reksa dana melalui aplikasi online trading unggulan MNC Sekuritas yaitu MotionTrade dapat mencapai setidaknya 20% pada 2022. "Selain itu, kami juga menargetkan pertumbuhan nasabah khususnya nasabah retail pada tahun 2022 karena kontribusinya semakin besar terhadap pendapatan broker MNC Sekuritas selama 5 tahun terakhir," kata Susy.
Berdasarkan histori kinerja, MNC Sekuritas mencatatkan kontribusi digital revenue yang semakin tinggi terhadap pendapatan Perseroan, sebelumnya 56% pada 2020 menjadi 64% pada 2021.
Oleh sebab itu, salah satu strategi dalam mendongkrak kinerja tahun 2022 adalah optimalisasi fitur dan layanan aplikasi MotionTrade, terutama kemudahan dalam pembukaan rekening saham serta peluncuran fitur baru untuk mendukung aktivitas trading nasabah.
Baca Juga: IPO PT Mitra Angkasa Sejahtera Tbk (BAUT), Ada Bonus Waran Buat Investor
Selain itu, MNC Sekuritas juga akan terus aktif memperluas kerja sama dengan berbagai Manajer Investasi terkemuka di Indonesia. Meskipun belum setahun sejak diluncurkan, saat ini telah tersedia 80 produk reksa dana dari 18 Manajer Investasi yang dapat ditransaksikan secara online melalui aplikasi MotionTrade.
Trimegah Sekuritas juga menargetkan pendapatan meningkat sebesar 25% dengan transaksi harian meningkat sebesar 30%. "Perusahaan juga sudah merencanakan akan ada 3 perusahaan yang dibawa IPO pada tahun ini," ujar Direktur Utama PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk, Stephanus Turangan.
Dalam mendongkrak kinerja di tahun ini, salah satu strategi yang dijalankan perusahaan adalah memperbaiki digital system, mengingat meningkatnya peran investor individual.
Mirae Asset Indonesia (MASI), juga mencatatkan hingga 27 Desember secara year-to-date (ydt) nilai transaksi yang di peroleh mencapai Rp 691 triliun. Adapun, perusahaan memiliki pangsa pasar yang paling besar pada kuartal III-2021 lalu sebesar 10,96%.
Sementara itu, pendapatan perusahaan pun turut mengalami peningkatan yang cukup signifikan pada sembilan bulan pertama tahun ini. Tercatat, pendapatan usaha Mirae Asset melesat 90,78% yoy menjadi Rp 683,47 miliar.
“Kinerja Mirae Asset tahun 2021 sangat bagus, meningkat hampir 70% dibanding tahun sebelumnya” kata Head of Wealth Management Mirae Asset Sekuritas Indonesia Fajrin Hermansyah.
Fajrin mengungkapkan, pada tahun ini MASI akan selalu berusaha untuk memasyarakatkan investasi di pasar modal kepada seluruh rakyat Indonesia. Lebih detail adalah di retail brokerage seperti sebelumnya, lalu reksa dana, investment banking dan obligasi.
“Selain itu pada tahun ini, MASI akan lebih fokus meningkatkan kualitas layanan untuk para nasabah baik dari sisi platform maupun pendampingan melalui investment specialist yang kami miliki di Indonesia,” ucap Fajrin.
Dalam mendongkrak kinerja di tahun ini, perusahaan akan melakukan ekspansi cabang di beberapa kota untuk menyiapkan tempat dan pendamping bagi para investor yang ingin berinvestasi di pasar modal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News