kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Aksi Korporasi Perbankan Diproyeksi Ramai Jelang Akhir Tahun


Rabu, 15 November 2023 / 07:00 WIB
Aksi Korporasi Perbankan Diproyeksi Ramai Jelang Akhir Tahun
ILUSTRASI. Menjelang tutup tahun 2023, aksi korporasi perbankan diproyeksikan akan ramai.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menjelang tutup tahun 2023, aksi korporasi perbankan diproyeksikan akan ramai. Dalam hal ini, terkait aksi akusisi maupun merger yang bakal dilakukan beberapa bank.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae membenarkan bahwa saat ini banyak investor yang mengajukan izin untuk melakukan akusisi perbankan. Hanya saja, ia tak menjelaskan secara detail bank mana saja yang diincar.

“Saat ini ada beberapa yang mengajukan izin dan akan ada semacam seleksi kan,” ujar Dian, Senin (6/11).

Di sisi lain, masih ada beberapa aksi akuisisi maupun merger yang sejatinya diharapkan selesai tahun ini namun tak kunjung kelar. Sebut saja, Bank Nationalnobu (NOBU) dan Bank MNC Internasional (BABP) yang masih saja dalam proses yang belum selesai.

Baca Juga: Jelang Tutup Tahun, Aksi Korporasi Perbankan Diproyeksi Bakal Ramai

Terkait hal tersebut, Dian  menyebutkan saat ini ada beberapa diskusi panjang terkait fokus bisnis kedua bank tersebut setelah merger. Di mana, Dian menyebutkan dua bank ini memiliki fokus bisnis yang berbeda. 

Tak hanya itu, ada juga permasalahan kepemilikan saham yang memang masih dalam proses diskusi. Namun, Dian tetap memastikan bahwa kedua bank ini akan tetap melakukan merger.

“Kami lihat ya, ahli keuangan maupun lawyernya sedang membahas detailnya, mudah-mudahan as soon as posible ya,” ujar Dian, Selasa (14/11).

Jikalau, ada investor lain yang tertarik untuk mengakuisisi NOBU maupun BABP saat ini, Dian menegaskan bahwa hal tersebut tak akan terjadi sebelum merger dua bank ini dilakukan. 

“Jika merger sudah dilakukan dan ada pihak lain masuk, itu baru boleh,” ujar Dian.

Sementara itu, ada pula kabar yang mengungkapkan bahwa ada akuisisi yang akan dilakukan dalam waktu dekat. Dalam hal ini, Bank Tabungan Negara (BTN) yang dikabarkan berencana mengakuisisi Bank Muamalat dalam rangka pemisahan (spin off) unit usaha syariah (UUS).

Menanggapi rumor tersebut, Dian menyebutkan saat ini pihaknya belum mendapat informasi resmi dari kedua bank tersebut. Ia melihat aksi tersebut masih dalam ranah pembicaraan antar dua bank itu.

“Kalau mereka sepakat, itu baru masuk ke kita dan nanti kita proses,” ujarnya.

Oleh karenanya, ia enggan berbicara banyak terkait rencana aksi akuisisi tersebut. Hanya saja, ia memastikan proses itu akan membutuhkan waktu karena diperkirakan sedang dalam tahap negosiasi.

Baca Juga: Pendapatan Berbasis Komisi Bank Syariah Melejit

Corporate Secretary BTN Ramon Armando tak membenarkan maupun menampik informasi tersebut.  Ia hanya mengungkapkan salah satu opsi dalam langkah spin off tersebut adalah melakukan akuisisi bank syariah yang sudah ada.

“Perseroan sedang melakukan penjajakan dengan beberapa bank syariah yang ada dan terus berkomunikasi untuk mendapatkan penawaran terbaik,” ujar Ramon dalam keteburkaan informasi (13/11).

Selain itu, ada pula opsi lain dalam melakukan spin off adalah mendirikan perusahaan baru atau meminta lisensi baru untuk BUS. Hanya saja, pihaknya masih mengkaji opsi yang paling efisien, mudah dan cepat dilaksanakan.

Ia menjelaskan unit usaha syariah BTN nantinya menjadi sebuah entitas yang mandiri sebagai anak perusahaan di mana proses ini akan melibatkan pemisahan aset, manajemen, dan operasional UUS, sehingga entitas baru ini akan beroperasi secara terpisah dan fokus secara eksklusif pada prinsip-prinsip perbankan syariah. 

Dengan strategi ini, Ramon bilang tujuan perseroan agar dapat mengoptimalkan layanan perbankan syariahnya sehingga lebih efektif memenuhi kebutuhan pelanggan yang mencari produk dan layanan perbankan syariah.

“Aksi korporasi dimaksud akan kami publikasikan setelah ada persetujuan dari Regulator.” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×