Reporter: Galvan Yudistira, Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang, Yoliawan H | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Konsolidasi perbankan diproyeksi akan semarak di tahun ini. Sejumlah bank lokal semisal, berencana melangsungkan aksi korporasi dengan mengakuisisi bank lain. Antara lain: PT Bank Central Asia Tbk (BCA), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI).
Pada pemberitaan KONTAN sebelumnya, BCA menyebutkan rencana mencaplok maksimal dua bank umum kelompok usaha (BUKU) II. Setelah bank tersebut berhasil dimiliki, BCA akan menggabung bank tersebut dan kemudian dijadikan anak usaha.
Untuk mematangkan rencana ini, setidaknya BCA sudah mengalokasikan dana sebesar Rp 4,5 triliun untuk pembelian bank dan juga suntikan beberapa anak usaha. "Rencana tersebut masih on the track yakni pada Juni 2018," ujar Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja, Rabu (11/4).
Tak mau kalah, BRI melalui anak usahanya, PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (BRI Agro) juga akan mengambil bank lain. Suprajarto, Direktur Utama BRI mengatakan, akuisisi diharapkan rampung semester II 2018.
Sudah ada dua bank yang dibidik, namun satu bank harus jatuh ke pembeli lain. Yang satu diambil oleh bank asing atau investor Korea. Yang satu lagi dalam tahap due diligence, jelas Suprajarto, pekan lalu.
Adapun BNI dikabarkan tertarik untuk mengeksekusi penerbitan saham baru alias rights issue yang akan diterbitkan PT Bank Bukopin sebelum Juli 2018 ini. Dalam aksi korporasi ini, Bank Bukopin berencana menjual saham baru maksimal sejumlah 30% dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh.
Namun BNI mengaku belum memutuskan untuk menjalankan langkah tersebut. Ryan Kiryanto, Sekretaris Perusahaan BNI mengatakan, saat ini belum ada keputusan strategis dari BNI soal aksi korporasi BNI.
Yang pasti, pada tahun ini dalam rencana bisnis BNI sudah direncanakan tentang strategi pertumbuhan anorganik. Namun Ryan belum merinci apa saja detail rencana anorganik BNI tahun ini.
BNI berencana melakukan sejumlah aksi korporasi di 2018. Salah satunya adalah melakukan akuisisi terhadap bank berskala menengah.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Heru Kristiyana mengatakan, pihaknya akan mendorong industri perbankan untuk melakukan konsolidasi. Salah satunya melalui penambahan modal, guna menjaga stabilitas perbankan di Indonesia.
"Kami ingin bank-bank BUKU I dan II semakin besar, sehingga kami dorong untuk tambah modal," ujar Heru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News