kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.880.000   -4.000   -0,21%
  • USD/IDR 16.250   28,00   0,17%
  • IDX 6.912   15,00   0,22%
  • KOMPAS100 1.006   4,81   0,48%
  • LQ45 772   1,38   0,18%
  • ISSI 226   1,92   0,86%
  • IDX30 399   1,45   0,37%
  • IDXHIDIV20 462   1,06   0,23%
  • IDX80 113   0,56   0,50%
  • IDXV30 114   1,20   1,06%
  • IDXQ30 129   0,30   0,23%

Bank Muamalat bidik dana Rp 4,5 triliun untuk ekspansi


Rabu, 11 April 2018 / 19:52 WIB
Bank Muamalat bidik dana Rp 4,5 triliun untuk ekspansi
ILUSTRASI. Bank Muamalat


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencari calon investor baru bagi perseroan. Hal ini dilakukan lantaran pemegang saham saat ini, yakni Islamic Development Bank (IDB), sudah tidak dapat menambah modal lagi sesuai ketentuan internal.

Direktur Utama Bank Muamalat Achmad K. Permana menyatakan, sejumlah calon investor telah mengajukan minat untuk menyuntikan modal. Salah satu yang telah secara terbuka menyatakan niatnya, yakni PT Minna Padi Investama Sekuritas Tbk (PADI).

Hanya saja, Achmad menyebut, saat ini, Minna Padi sudah tidak lagi menjadi calon investor perseroan. Salah satu penyebabnya, PADI tidak dapat memenuhi persyaratan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait keterbukaan informasi konsorsium PADI.

Achmad menjelaskan, pihaknya saat ini membutuhkan setidaknya tambahan modal sebanyak Rp 4,5 triliun untuk menjaga stabilitas keuangan perseroan. Dana tersebut diperlukan untuk rencana ekspansi selama tiga tahun ke depan serta pembenahan rasio kredit bermasalah alias non performing financing (NPF).

"Kami proyeksikan untuk tiga tahun butuh modal berapa, ekspansi sampai berapa, dan CAR (capital adequacy ratio)," ujarnya di Jakarta, Rabu (11/4).

Menurut Achmad, dengan asumsi penambahan modal sebanyak Rp 4,5 triliun, pihaknya bisa mendorong pertumbuhan kredit sekitar 8% pada akhir tahun ini. Proyeksi tersebut akan disokong sektor yang terkait dengan Islami seperti haji, umroh, kesehatan dan pendidikan.

"Ritel maupun korporasi, tapi yang related dengan islamic, karena dengan begitu akan menyebabkan kompetitor agak kagok, karena orang kalo bicara segmen itu langsung top of mind-nya Bank Muamalat," jelasnya.

Bank syariah pertama di Indonesia ini juga akan menekan NPF hingga ke kisaran industri alias sebesar 3,2%, dari posisi 4,43% pada akhir tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×