Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah provinsi (pemprov) Banten sebagai pemegang saham pengendali PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (Bank Banten) meminta bank bersinergi dengan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI).
Ini agar Bank Banten bisa mencapai kriteria sebagai bank sehat. Sebagai pemegang saham, pemprov mencari cara agar Bank Banten bisa cepat mencapai laba.
Sampai akhir 2017 lalu, Bank Banten memang masih mencatat kerugian Rp 76 miliar. Rugi bersih ini sudah membaik dibandingkan periode sama 2016 Rp 405 miliar.
Fahmi Bagus Mahesa, Direktur Utama Bank Banten bilang bank sudah menjalin kerjasama dengan BRI. "Kerjasama layanan perbankan yang sudah terjalin seperti e-money dan global master repurchase agreement," kata Fahmi kepada kontan.co.id, Selasa (10/4).
Kedepan Bank Banten juga ingin ikut serta dalam kredit sindikasi yang dilakukan BRI. Sebagai gambaran pasa akhir 2017 lalu, meskipun rugi, bank masih mencatat kenaikan penyaluran kredit 56% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 5,1 triliun.
Seiring penyaluran kredit, Bank Banten mencatat NPL gross selama 2017 sebesar 5,37% atau turun dibanding 2016 5,71%. Bank Banten tercatat masih merupakan bank kecil BUKU I dengan modal inti Rp 459 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News