kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   12.000   0,83%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Akuisisi Mestika, BI tunggu merger RHB


Kamis, 16 Juni 2011 / 08:23 WIB
ILUSTRASI. Lowongan kerja Bank Indonesia September 2020, terbuka untuk S1 dan S2, ini detilnya. REUTERS/Willy Kurniawan/File Photo


Reporter: Roy Franedya | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Bank Indonesia (BI) tengah memantau proses merger antara RHB Capital dengan CIMB Group atau Malayan Banking Bhd (Maybank), institusi keuangan lain di negara asalnya, Malaysia. Bagi BI, kepastian penggabungan ini penting dalam menentukan kelanjutan RHB membeli bank di Indonesia.

RHB adalah calon pemilik 80% saham Bank Mestika Dharma. Bank terbesar ketiga di negeri jiran itu telah mengajukan permohonan ke bank sentral. Mereka juga sudah menyepakati nilai transaksi dengan pemilik lama, PT Mestika Benua Mas. Sementara CIMB Group menggenggam 92,92% saham Bank CIMB Niaga dan Maybank menguasai 97,5% saham Bank Internasional Indonesia (BII).

Jika jadi bergabung dengan satu di antara dua bank itu, rencana RHB masuk ke Bank Mestika bisa terbentur aturan single presence policy (SPP) atau asas kepemilikan tunggal. SPP adalah aturan yang melarang pemegang saham pengendali memiliki lebih dari satu bank. Jika melanggar, mereka harus mengonsolidasikan atau melepaskannya. Opsi lain, rela menjadi pemilik minoritas sehingga tidak memiliki suara dominan dalam rapat pemegang saham.

Joni Swastanto, Direktur Perizinan dan Informasi Perbankan BI, mengatakan, BI akan menunggu kejelasan merger sebelum memutuskan sikap resmi. Apakah penyatuan bersifat 100%, yakni induk usaha dengan induk usaha, atau mengambil sebagai unit usaha saja. "Kami perlu melihat dokumen terlebih dahulu, apakah betul rencana tersebut," ujarnya, Selasa (14/6).

Bila merger 100%, mereka akan terkena aturan SPP. Jalan keluarnya, bisa saja RHB yang urung masuk ke Mestika atau tetap mengakuisisi lalu menggabungkannya ke dalam CIMB Niaga atau BII. "Kami belum memberikan informasi lebih lanjut, saat ini RHB Capital sudah memasukkan permohonan mengakuisisi Bank Mestika dan kami sedang memproses," tambah Joni.

RHB, Maybank dan CIMB Group mengungkapkan rencana merger dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Malaysia 31 Mei 2011. Dalam pemberitahuan itu, mereka mengklaim, Bank Negara Malaysia (Bank Sentral) tidak keberatan dimulainya perundingan merger.

Arwin Rasyid, Direktur Utama CIMB Niaga, enggan mengomentari rencana induk usaha bank yang ia pimpin itu. Ia hanya mengatakan, aksi korporasi ini akan berdampak positif karena menjadikan CIMB Bank memiliki kapitalisasi pasar terbesar di Asia Tenggara. "CIMB Grup akan melebihi DBS," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×