kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Akulaku Makin Agresif Beli Saham Bank Neo Commerce (BBYB)


Jumat, 10 Juni 2022 / 12:30 WIB
Akulaku Makin Agresif Beli Saham Bank Neo Commerce (BBYB)
ILUSTRASI. Nama dan logo baru Akulaku PayLater.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham milik PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) terus diborong oleh PT Akulaku Silvrr Indonesia. Pada Mei 2022, perusahaan telah menambah kepemilikan saham sebanyak 0,13% saham menjadi 25,66%

Pembelian saham yang sebanyak 8,93 juta lembar saham tersebut dilakukan secara bertahap dengan empat kali transaksi. Transaksi pertama terjadi pada 13 Mei dengan perusahaan membeli saham BBYB sebanyak 3 juta lembar saham.

Transaksi kedua terjadi pada 17 Mei 2022, dimana perusahaan menambah kepemilikan sahamnya dari 25,56% kepemilikan saham menjadi 25,61% saham. Jumlah saham yang dibeli sebanyak 3,93 juta lembar saham.

Baca Juga: Simak Prospek Saham dan Kinerja Bank Digital

Sehari berselang, transaksi kembali terjadi dengan pembelian saham sebanyak 3,41 juta lembar saham. Terakhir, transaksi terjadi pada 23 Mei 2022 dengan saham yang dibeli sebanyak 1,59 juta lembar saham.

Memang, Akulaku telah agresif memborong saham BBYB sejak bank tersebut melakukan rights issue untuk pemenuhan modal inti. Hal tersebutlah yang akhirnya membuat Akulaku menjadi pemegang saham pengendali.

Bahkan, tampaknya Akulaku pun belum akan berhenti untuk menambah kepemilikan sahamnya di BBYB. Mengutip Dealstreetasia, Pendiri sekaligus CEO Akulaku William Li mengatakan bahwa pihaknya berkeinginan meningkatkan kepemilikan menjadi 40% saham.

“Rencana tersebut terjadi karena Akulaku sedang mengumpulkan dana menjelang penawaran umum perdana (IPO) dan ingin mengonsolidasikan manajemen kekayaan dan bisnis asuransi sebelum pemisahan terpisah di Bursa Efek Indonesia,” ujar Li.

 

Bukan tidak mungkin, peningkatan kepemilikan saham tersebut bisa dilakukan dalam rights issue BBYB selanjutnya pada awal triwulan empat atau pada Oktober tahun ini, yang sedianya akan dilaksanakan pada akhir triwulan dua ini.

BBYB dibuka melemah ke level Rp 1415 per saham pada Jumat (10/6) dari penutupan sehari sebelumnya Rp 1425 per saham. Hingga akhir sesi pertama, BBYB berada di level Rp 1415 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×