kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.009.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.440   10,00   0,06%
  • IDX 7.802   65,52   0,85%
  • KOMPAS100 1.089   10,48   0,97%
  • LQ45 793   4,55   0,58%
  • ISSI 266   4,02   1,53%
  • IDX30 411   2,13   0,52%
  • IDXHIDIV20 477   2,24   0,47%
  • IDX80 120   1,29   1,08%
  • IDXV30 131   2,92   2,28%
  • IDXQ30 132   0,22   0,17%

Allianz Beberkan Sejumlah Tantangan di Lini Asuransi Rekayasa hingga Akhir 2025


Selasa, 02 September 2025 / 20:53 WIB
Allianz Beberkan Sejumlah Tantangan di Lini Asuransi Rekayasa hingga Akhir 2025
ILUSTRASI. Kantor Allianz Indonesia di Jakarta


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Allianz Utama Indonesia (Allianz Utama) memebeberkan sejumlah tantangan yang berpotensi menghadang kinerja asuransi rekayasa atau engineering hingga akhir 2025. Head of Commercial Underwriting Allianz Utama Indonesia Datien Widyastuti mengatakan tantangannya, seperti kompetisi pasar yang kompetitif hingga keterbatasan kapasitas reasuransi.

"Ditambah, adanya risiko teknis proyek infrastruktur yang makin kompleks," ujarnya kepada Kontan, Selasa (2/9/2025).

Meskipun demikian, Datien mengungkapkan Allianz Utama tetap optimistis dengan prospek bisnis asuransi rekayasa hingga akhir 2025. Dia bilang pihaknya akan mengoptimalkan prospek yang ada melalui strategi selektif, penguatan hubungan dengan broker dan klien, serta penyediaan solusi perlindungan yang relevan dengan kebutuhan pasar.

Untuk menggenjot kinerja asuransi rekayasa hingga akhir 2025, Datien mengatakan Allianz Utama akan menerapkan sejumlah strategi. Dia menyebut salah satu strateginya adalah berupaya mengoptimalkan kapasitas yang tersedia.

"Selain itu, menjaga fokus pada segmen bisnis yang sesuai dengan risk appetite perusahaan," ucapnya.

Baca Juga: Mayoritas Pendapatan Premi Allianz Life Berasal dari Unitlink per Juni 2025

Lebih lanjut, Datien menerangkan ada beberapa segmen yang akan digarap perusahaan untuk asuransi rekayasa, seperti proyek yang membutuhkan perlindungan Asuransi Contractors’ All Risks (CAR) & Erection All Risks (EAR). Keduanya cocok untuk pekerjaan simple project, seperti jaminan atas proyek pembangunan rumah, villa, dan kantor. 

Selain itu, Allianz Utama juga memfokuskan pada asuransi rekayasa segmen nonproyek, seperti Machinery Breakdown (MB) dan Electronic Equipment Insurance (EEI).

Terkait kinerja lini asuransi rekayasa, Datien mengeklaim Allianz Utama mencatat pertumbuhan premi hampir dua kali lipat per Juli 2025, dibandingkan pendapatan premi pada periode yang sama tahun lalu. Sayangnya, dia tak menyebutkan nilai yang dibukukan. 

Baca Juga: AAUI Ungkap Penyebab Pendapatan Premi Asuransi Rekayasa Terkontraksi 18,2% pada 2024

Datien hanya menerangkan pendapatan premi asuransi rekayasa didominasi dari asuransi pekerjaan pembangunan (Contractor All Risk), diikuti asuransi peralatan elektronik (EEI).

Jika dilihat berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan, Allianz Utama mencatatkan total pendapatan premi sebesar Rp 555,15 miliar. Nilainya meningkat 9,27%, jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 508,04 miliar. 

Sebagai informasi, data AAUI mencatat pendapatan premi sebesar Rp 2,76 triliun pada semester I-2025. Nilainya tumbuh 35,2%, jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. 

Baca Juga: Allianz Life Catat Pendapatan Premi Rp 8,2 Triliun pada Semester I-2025

Selanjutnya: Xi Jinping, Putin, dan Kim Jong Un Bertemu di Beijing: Sinyal Bentuk Aliansi Baru?

Menarik Dibaca: 5 Aturan Emas Warren Buffett untuk Menghindari Jebakan Keuangan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004

[X]
×