kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.239.000   4.000   0,18%
  • USD/IDR 16.580   -32,00   -0,19%
  • IDX 8.118   47,22   0,59%
  • KOMPAS100 1.119   4,03   0,36%
  • LQ45 785   1,90   0,24%
  • ISSI 286   2,08   0,73%
  • IDX30 412   0,93   0,23%
  • IDXHIDIV20 467   0,39   0,08%
  • IDX80 123   0,45   0,36%
  • IDXV30 133   0,76   0,57%
  • IDXQ30 130   0,07   0,05%

Allianz Life Nilai Membaiknya IHSG Berdampak Positif bagi Kinerja Unitlink Saham


Sabtu, 04 Oktober 2025 / 17:12 WIB
Allianz Life Nilai Membaiknya IHSG Berdampak Positif bagi Kinerja Unitlink Saham
ILUSTRASI. Pelayanan di kantor Allianz Life Indonesia, Jakarta, Senin (23/9/2024). Otoritas Jasa Keuangan mencatat per Juli 2024, pendapatan premi asuransi jiwa naik 2,14% secara tahunan menjadi Rp 104,3 triliun. Kinerja tersebut didukung oleh permodalan yang solid, di mana industri asuransi jiwa mencatatkan risk based capital (RBC) sebesar 441,17%. (KONTAN/Baihaki)


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Allianz Life Indonesia (Allianz Life) menilai, penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan pemangkasan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat (AS) (The Fed) sebesar 25 basis poin (bps) ke kisaran 4,00%-4,25% memberikan sentimen positif bagi kinerja produk unitlink berbasis saham.

Chief Investment Officer Allianz Life Indonesia Ni Made Daryanti mengatakan, penguatan IHSG yang bahkan mencetak rekor all time high mencerminkan meningkatnya optimisme terhadap perekonomian nasional.

“Bagi Allianz Life, kondisi ini menjadi peluang positif bagi kinerja unitlink berbasis saham yang dikelola secara hati-hati,” ujar Made kepada Kontan.co.id, Sabtu (4/10).

Baca Juga: Allianz Life Catat Pendapatan Premi Rp 11,7 Triliun hingga Agustus 2025

Meski demikian, Made menegaskan bahwa tujuan investasi jangka panjang nasabah tetap menjadi prioritas utama.

Karena itu, Allianz Life menerapkan strategi diversifikasi portofolio untuk memaksimalkan potensi pertumbuhan pasar modal, sekaligus menjaga stabilitas hasil investasi bagi nasabah.

Terkait pemangkasan suku bunga The Fed, Made menilai langkah tersebut turut memberikan dorongan positif bagi pasar saham Indonesia.

Kebijakan moneter yang lebih longgar di AS dinilai dapat meningkatkan aktivitas sektor riil dan memperkuat stabilitas makroekonomi domestik.

“Dengan kondisi itu, pasar saham Indonesia kembali menarik bagi investor asing. Hal ini tentu mendukung penguatan IHSG dan membuka peluang pertumbuhan yang lebih baik bagi produk unitlink berbasis saham,” ujarnya.

Baca Juga: Allianz Life Pantau Aturan Baru OJK soal Risk Sharing Asuransi Kesehatan

Namun, Made tetap mengingatkan adanya potensi risiko dari volatilitas global dan perubahan sentimen pasar yang dapat memicu fluktuasi di pasar saham Indonesia.

Secara keseluruhan, ia optimistis produk unitlink masih memiliki prospek kuat untuk mencetak kinerja positif.

Sebab, produk ini tetap relevan bagi masyarakat yang menginginkan kombinasi antara perlindungan asuransi dan potensi pertumbuhan investasi.

Berdasarkan data Infovesta hingga Agustus 2025, rata-rata imbal hasil (return) unitlink berbasis saham tercatat sebesar 1,60% secara year to date.

Baca Juga: Allianz Life Gandeng Maybank Indonesia Luncurkan Produk Paydi MyProtection Growth

Head of Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana menuturkan, kinerja unitlink saham sangat bergantung pada pergerakan IHSG.

“Selama IHSG masih berada di tren positif, peluang unitlink saham untuk mencatatkan kinerja yang baik ke depan tetap terbuka,” ujar Wawan.

Selanjutnya: Prediksi Arsenal vs West Ham, Jadwal, dan Link Live Streaming Liga Inggris

Menarik Dibaca: Khasiat Minum Teh Hijau untuk Diet yang Sayang untuk Dilewatkan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×